Melihat Rumah Kosong di Depok yang Diduga Jadi Tempat Ritual Santet

27 Maret 2019 12:02 WIB
Rumah kosong di Depok, tempat ditemukannya jalangkung oleh Tim Jaguar, Polres Depok. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah kosong di Depok, tempat ditemukannya jalangkung oleh Tim Jaguar, Polres Depok. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah rumah kosong di RT 01 RW 19 Jalan Tole Iskandar, Depok, menjadi perbincangan usai digerebek Tim Jaguar Polres Depok, Selasa (26/3) dini hari. Uniknya, Tim Jaguar yang masuk setelah mendengar jeritan meminta tolong dari dalam rumah, justru tidak menemukan siapa-siapa di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Tim Jaguar justru menemukan sejumlah benda mencurigakan berbau mistis, termasuk beberapa alat ritual seperti kemenyan, serta boneka sederhana yang biasa digunakan untuk bermain jelangkung dan juga untuk ritual santet.
Pria yang diduga membuat jalangkung di rumah kosong di Depok. Foto: Dok. Istimewa
kumparan mencoba menyambangi rumah yang terletak di pinggir jalan raya itu. Berdasarkan pantauan, rumah itu terlihat tidak terurus, kotor, dan beberapa bagiannya sudah mulai hancur.
Ada beberapa ruangan di dalamnya, termasuk sekitar tiga buah kamar. Boneka jelangkung yang ditemukan oleh Tim Jaguar, tadinya diletakkan di bagian ruang keluarga. Namun, saat ini, boneka itu sudah disingkirkan oleh pemilik rumah dan hanya menyisakan sebuah guci serta beberapa kain saja.
"Sudah dibersihkan sama yang punya (rumah) karena dianggap meresahkan," kata salah seorang warga setempat, Wisnu, kepada wartawan, Rabu (27/3).
Wisnu, warga sekitar rumah kosong di Depok, tempat ditemukannya jalangkung oleh Tim Jaguar, Polres Depok. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Bicara soal kepemilikan, rumah itu sempat ditempati oleh salah satu keluarga. Namun, lima tahun yang lalu, rumah tersebut dijual kepada pemilik pabrik plastik yang berada tepat di sampingnya untuk dijadikan rumah tinggal para pegawai pabrik.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu, rumah tersebut mulai kosong dan terbengkalai. Apalagi, beredar mitos tentang perempuan berbaju merah yang kerap terlihat di dalam rumah kosong itu, dan membuat warga sekitar takut untuk masuk.
"Pernah ada kejadian, tukang pecel lele itu, menantunya mau ambil nasi ke kontrakan, ada bonceng (perempuan) pakai baju merah," tutur salah satu satpam pabrik plastik, Hendra, membagikan salah satu cerita tentang perempuan berbaju merah itu.
Kondisi di dalam rumah kosong di Depok, tempat ditemukannya jalangkung oleh Tim Jaguar, Polres Depok. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Anehnya, pria tersebut tidak tahu jika ada perempuan yang duduk di boncengan motornya. Ia baru tahu saat mertuanya bertanya.
"Yang lihat itu mertuanya, 'bonceng siapa?' kata mertuanya, 'lah saya kan mau ambil nasi'. Jadi cerita itu udah ramai lah di sini," imbuh Hendra.
ADVERTISEMENT
Walau itu hanya cerita belaka yang sulit diragukan kebenarannya, kemudian membuat warga setempat semakin enggan untuk mendekat. Sehingga, ada atau tidaknya orang di rumah tersebut tidak terkontrol, pun oleh satpam setempat.
Sejumlah barang-barang yang ada di dalam rumah kosong di Depok, tempat ditemukannya jalangkung oleh Tim Jaguar, Polres Depok. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Komandan Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus menduga, temuan-temuan alat ritual di dalam rumah tersebut digunakan untuk praktik santet. Ia juga menduga, ritual yang dilakukan dalam ruangan tersebut juga bertujuan untuk mencari keuntungan.
"Setelah kami periksa ruangan per ruangan, kami temukan jelangkung, dupa, botol dengan isi kayu bambu yang dibalut benang. Katanya itu untuk menyantet orang. Nah, dugaan kami, ada yang memanfaatkan angkernya rumah ini untuk ritual aneh. Gunanya untuk mencari keuntungan," beber Winam, Selasa (26/3).
Namun, saat masuk ke dalam rumah, tak ada siapa pun di dalamnya alias kosong melompong, hanya ditemukan benda-benda mencurigakan seperti itu. "Malam itu orangnya kita tidak temukan," kata Winam, yang memposting temuan Tim Jaguar di Instagramnya.
Kondisi rumah kosong di Depok, tempat ditemukannya jalangkung oleh Tim Jaguar, Polres Depok. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT