Menu Sarapan Pagi Fredrich dkk di Rutan KPK, Burjo hingga Nasi Uduk

kumparanNEWS

20 April 2018 16:28 WIB

Sidang terdakwa Fredrich Yunadi (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Pengacara sekaligus terdakwa kasus merintangi penyidikan korupsi e-KTP, Fredrich Yunadi, mengeluhkan menu sarapan pagi selama ia ditahan di Rutan KPK. Fredrich menyebut, selama ini, petugas rutan hanya memberikan sesendok bubur kacang hijau (burjo).

"Ya tapi bijinya (kacang hijau) tadi bisa dihitung. Air apa lambung perutnya? Yang benar saja dong. Kalau ndak coba saja situ sehari (di rutan) deh," ujar Fredrich saat berdebat dengan Jaksa KPK Muhammad Takdir Suhan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (20/4).

Perdebatan di persidangan beberapa waktu lalu sempat membuat Fredrich geram. Bahkan, Jaksa Takdir sudah menunjukkan foto makanan rutan yang dikeluhkan Fredrich di muka persidangan. Namun, ia berkukuh menilai makanan tersebut tidak layak.

Bahkan, mantan pengacara Setya Novanto itu mengklaim, petugas KPK telah mengorupsi menu makanan para tahanan. Dia menilai, menu makanan yang didapat sangat jauh dari anggaran sesungguhnya.

"Katanya sehari punya jatah Rp 40 ribu. Itu kan korupsi. Coba lihat saja makanannya apa," kata dia.

Kondisi rumah tahanan KPK (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)

Berdasarkan informasi yang didapat kumparan (kumparan.com), menu sarapan para tahanan di Rutan KPK, tak hanya bubur kacang hijau semata. Bahkan setiap hari, menu makanan terus berubah dan sesuai jadwal.

Jadwal menu pun diatur setiap sepuluh hari sekali, termasuk menu sarapan bubur kacang hijau, bubur ayam, nasi uduk, lontong sayur, dan makanan ringan. Ada juga susu kedelai yang dibagikan.

Saat dikonfirmasi Jubir KPK Febri Diansyah tak menampik. Menurut Febri, konsumsi dan perlakuan lain terhadap tahanan sudah disesuaikan dengan standarisasi Kemenkumham dan untuk anggaran disesuaikan dengan standar biaya Kemenkes.

"Standar biaya Kemenkeu, maksimal Rp 42 ribu per hari. Itulah yang dbagi untuk sarapan, makan siang dan sore," beber Febri.