news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Melihat Semangat Ibu-ibu Masak Ikan untuk 2.000 Santri di Pasuruan

3 November 2018 23:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aisyiyah-Muhammadiyah Kota Pasuruan, Royce Diana Sari. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aisyiyah-Muhammadiyah Kota Pasuruan, Royce Diana Sari. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aroma sedap mulai tercium ketika memasuki salah satu rumah yang tengah sibuk memasak ikan di Gading Permai, Pasuruan. Bunyi renyah ikan yang tengah digoreng langsung menyambut kedatangan kumparan. Ibu-ibu sedang berkumpul memasak ikan dalam rangka acara "Teman kumparan: Makan Ikan Bersama Santri” di Sekolah Pesantren Entrepreneur Al Maun (S-PEAM).
ADVERTISEMENT
Ibu-ibu itu tampak semangat mengolah ikan yang akan disantap para santri bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Salah satu ibu bernama Ruki sampai naik di atas meja dapur untuk menggoreng ikan.
“Enggak nyampai mas, tinggian kompornya, penggorengannya juga besar. Susah kalau di sini (di bawah),” kata Ruki sambil tersenyum sembari menggoreng ikan.
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Ruki mengaku bahagia bisa membantu menyiapkan masakan untuk Susi dan para santri. Rencananya, kata Ruki, semua masakan bisa selesai sekitar pukul 24.00 WIB untuk selanjutnya dibawa ke Sekolah Pesantren Entrepreneur Al Maun (S-PEAM) yang lokasinya tak jauh dari tempat memasak.
“Iya seneng, enggak nyangka kalau masakin buat Bu Susi. Insyaallah ngasih yang terbaik,” ujar Ruki.
Sementara itu Ibu Yuliatin yang bertugas mengkoordinasikan ikan yang dimasak menjelaskan persiapannya sudah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. Ikan yang sudah dimasak akan dinikmati oleh sekitar 2.000 peserta makan ikan.
ADVERTISEMENT
“2.000 sesuai dengan santrinya. Dari perguruan Muhammadiyah kan kalau kita mengistilahkannya yayasan kan perguruan. Jadi dari TK ABA sampai dengan Ponpes kita namakan perguruan Muhammadiyah,” terang Yuliatin.
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Yuliatin mengaku tidak menyangka pesantren tempatnya bertugas bisa dijadikan acara bareng Menteri Susi. Sebab, menurut Yuliatin, di Pasuruan juga banyak pesantren.
“Ya seneng sekali (makan ikan bareng Susi), maksudnya kok kita yang ditunjuk gitu padahal disini kan banyak sekali pondok-pondok,” ungkap Yuliatin.
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pondok Pesantren S-PEAM di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (3/11). (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Selain di Sekolah Pesantren Entrepreneur Al Maun (S-PEAM) Pasuruan, kegiatan ini sudah berlangsung di Pondok Pesantren Al Fatah Situbondo, Pondok Pesantren Nurul Jadid di Probolinggo, dan di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi.
Acara “makan ikan bersama santri” merupakan kolaborasi antara kumparan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BNI, dan Jatimnow. Acara ini juga masih dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober guna meningkatkan konsumsi ikan para santri.
ADVERTISEMENT