Melihat 'Taring' TNI dari Masa ke Masa

10 Desember 2017 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI baru. Hadi menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang telah menjabat selama 2 tahun sebagai Panglima TNI. Salah satu tugas yang harus ia emban adalah peremajaan alutista TNI.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
kumparan (kumparan.com) mencoba melihat alutista yang pernah dihadirkan oleh para panglima TNI dari masa ke masa, di museum pusat sejarah TNI Satria Mandala, Jakarta Selatan. Beberapa bahkan menjadi simbol keperkasaan TNI pada masanya. Berikut ini kami paparkan beberapa alutista TNI dari 3 matra yang dipamerkan di Museum Satria Mandala:
ADVERTISEMENT
Matra Udara
Usai perang dunia ke 2, kekuatan udara menjadi jaminan krusial bagi kesuksesan sebuah operasi militer. Kita bisa melihat sendiri bagaimana kota-kota di Jerman hancur lebur akibat pemboman dari sekutu maupun Jepang yang dibuat bertekuk lutut oleh pesawat pembom B-29 Superfortress.
TNI AU nampaknya paham dengan doktrin udara ini. Saat Presiden Soekarno mengumumkan operasi Trikora untuk merebut Irian Barat, pemerintah Indonesia mendatangkan beberapa alutista untuk memperkuat jajaran TNI pada saat itu. Salah satunya adalah pengadaan pesawat pemburu MiG-21 Fishbed.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Pesawat ini disiapkan oleh TNI AU pada saat itu untuk mencegat pesawat pemburu Belanda, Hawker Hunter memiliki kecepatan 1.117 km/jam. Sedangkan pesawat Fishbed TNI AU bisa menembus kecepatan sampai Mach 2.1 atau setara 2.572 km/jam. Selain Fishbed ada juga pesawat kepresidenan pertama Indonesia RI-001, yang merupakan pesawat penumpang jenis Dakota DC-3. Pesawat ini berhasil dibeli atas jasa sumbangan dana dari rakyat Aceh.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Ada juga pesawat A4 Skyhawk yang pada Maret lalu diserahkan oleh Marsekal Hadi ke Museum Satria Mandala. Pesawat ini sendiri merupakan pesawat yang memiliki peran untuk misi serang darat dari udara, saat operasi Seroja pada tahun 1975. Di samping 3 pesawat di atas ada juga P51D Mustang yang sempat menjadi andalan AU Amerika Serikat pada perang dunia 2. Oleh TNI AU, moncong pesawat ini diberi corak merah dengan gigi yang menyeringai.
ADVERTISEMENT
Matra Laut
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Adalah sebuah kewajiban bagi negara kepulauan seperti Indonesia untuk memiliki armada laut yang tangguh. Perwakilan dari matra Laut yang dipajang di Museum Satria Mandala ini adalah Kapal Cepat KRI Macan Tutul. Kapal ini dipersenjatai dengan 2 kanon Bofors 20 milimeter, 2 mitraliur 12,7 milimeter dan 4 tabung torpedo kaliber 533 milimeter. Kapal ini juga bisa melaju dengan kecepatan 42 knot.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Kapal Macan Tutul juga menjadi simbol ketangguhan para pelaut TNI AL saat operasi Trikora digelar. Saat itu, Macan Tutul bersama dua kapal lainya, yakni Macan Kumbang dan Harimau bertemu dengan kapal perusak Belanda yang memiliki persenjataan lebih kuat. Ketiadaan torpedo akibat embargo dari Inggris membuat kapal cepat ini tidak mampu melakukan perlawanan maksimal.
Alutsista TNI di museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Akhirnya, Macan Tutul tenggelam bersama seluruh awaknya, termasuk Komodor Yosaphat Sudarso. Sebelum gugur, Yos Sudarso sempat menggaungkan pesannya yang paling terkenal 'Kobarkan Semangat Pertempuran'. Yos Sudarso sendiri wafat setelah Macan Tutul kena hantaman telak dari kapal perusak Belanda, pada tanggal 15 Januari 1962.
ADVERTISEMENT
Matra Darat
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Matra Darat merupakan salah satu elemen pemukul utama dari sebuah operasi militer. Tak ayal, matra ini juga memiliki jumlah personel lebih banyak dari kedua matra lainya. Museum Satria Mandala tentu saja menyimpan beragam persenjataan dari TNI AD. Mulai dari senapan mesin ringan yang berukuran kurang dari 100 cm sampai tank tempur yang memiliki bobot hingga 13 ton.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Beberapa senjata yang ada di museum ini merupakan senjata rampasan dari serdadu asing yang bertempur pada masa revolusi lalu. Sebut saja senapan standar serdadu Inggris, Lee Enfield berkaliber 7,62 milimeter sampai senapan mesin ringan Bren MK I yang memiliki ukuran peluru serupa.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Lalu hadir juga beberapa senapan mesin berat, seperti DSHK buatan Russia yang memiliki kaliber 13 milimeter sampai meriam anti serangan udara Hispano Suiza lansiran Swedia, yang memiliki 3 laras dan menembakkan peluru kaliber 20 millimeter. Senapan ini melesatkan peluru dengan kecepatan 850 meter per detik.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Usai senjata, kami beralih untuk melihat ranpur (kendaraan Tempur) TNI AD, yang sempat berjasa dalam berbagai operasi. Sebut saja Tank M3 Stuart yang cocok digunakan untuk menumpas gerilya. Tank ini juga merupakan salah satu tank yang digunakan sekutu dalam menggebuk Jerman di Perang Dunia II. Tank ini juga dipersenjatai dengan satu kanon kaliber 37 milimeter, 3 senapan mesin kaliber 7,62 milimeter dan satu pelontar asap. Tank ini mulai beroperasi sejak tahun 1947 dan purna tugas pada tahun 1977.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Saat ini TNI AD semakin memperkuat 'taringnya' setelah pada medio 2015 lalu berhasil mendatangkan Main Battle Tank Leopard buatan Jerman yang memiliki kanon ber kaliber 120 milimeter dan seabrek perlengkapan digital di dalamnya.
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alutsista TNI di Museum Satria Mandala (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Selain alutsista, museum ini juga memiliki beberapa benda kenangan memorabilia dari 4 panglima TNI. Oerip Soemohardjo, Sudirman, AH Nasution dan Soeharto. Satria Mandala juga memajang jubah kebesaran Sudirman, pedang, dan tandu. Tak lupa seragam asli dari Jenderal Bintang Lima Nasution dan Soeharto juga bisa Anda lihat dari dekat di sini. Sebagai catatan, dari seluruh perwira tinggi TNI, hanya Jenderal AH Nasution dan Soeharto yang sempat menyandang pangkat bintang lima.
ADVERTISEMENT