Memburu Anwar, Terduga Pemilik Bom yang Meledak di Pasuruan

6 Juli 2018 7:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi ledakan di Pasuruan. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi ledakan di Pasuruan. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Tiga suara ledakan menggegerkan warga di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7) sekitar pukul 11:30 WIB.
ADVERTISEMENT
Ledakan tersebut berasal dari rumah kontrakan milik seorang warga, Saprani, yang dihuni oleh Anwar Bin Abdullah di Jalan Pepaya RT 01/ RW 01, Pogar, Bangil, Pasuruan.
"Saat itu, terdengar ledakan kedua. Warga sekitar lantas menjauhi lokasi ledakan. Warga juga sempat melihat orang tak dikenal keluar dari rumah kontrakan dengan membawa tas ransel," jelas Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/7).
Lokasi ledakan di Pasuruan. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi ledakan di Pasuruan. (Foto: Istimewa)
Orang tak dikenal yang keluar dari rumah itu tak lain merupakan Anwar. Dia kabur dengan mengendarai Honda Astrea dan membawa tas ransel hitam ke arah timur.
Di kontrakan tersebut, Anwar tinggal bersama istrinya, Dina Rohana dan anaknya. Peristiwa ledakan itu mengakibatkan anak Anwar yang berusia enam tahun mengalami luka-luka. Anak itu kini tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan kepolisian, Anwar tercatat sebagai warga Serang, Banten. Dia bernama Abdulla alias Anwardi dan lahir di Jakarta pada 12 Juni 1968
KTP diduga pelaku pengeboman di Pasuruan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KTP diduga pelaku pengeboman di Pasuruan (Foto: Istimewa)
.
Meski tak berhasil menangkap Anwar, polisi telah mengamankan Dina, istri Anwar. Dina lalu dibawa ke Polres Pasuruan untuk menjalani pemeriksaan. Sejumlah buku-buku jihad yang ada di dalam rumah tersebut turut disita petugas.
"Dina Rohana, warga Perum Arbain 6B RT 07/01 Desa Gempeng, Bangil ,diamankan," kata Frans dalam keterangannya, Kamis (5/7).
Terkait dengan jenis bom yang meledak itu, polisi juga belum dapat menyimpulkan. Namun yang pasti, polisi masih melakukan identifikasi dan sementara ini dapat memastikan bahwa bom tersebut berdaya ledak rendah.
Wanita bercadar, penghuni Rumah asal Ledakan di Pasuruan diamankan polisi. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wanita bercadar, penghuni Rumah asal Ledakan di Pasuruan diamankan polisi. (Foto: Istimewa)
Pengamat terorisme Harits Abu Ulya mengatakan, kemungkinan besar ledakan itu terjadi secara tak disengaja. Dia menduga bom tersebut dikira maninan oleh anak Anwar.
ADVERTISEMENT
"Sangat konyol kalau ledakan itu sebab uji coba. Terduga pemilik kemungkinkan sudah menyimpan bom tersebut beberapa hari sebelumnya," kata Harits saat dihubungi kumparan, Kamis (6/7).
Harits tak terlalu mau berspekulasi atas kasus ini. Sebab menurutnya polisi akan sangat mudah dapat menelisik motif di balik peristiwa tersebut. Kendati demikian, dia meminta agar polisi tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Karena terduga pemiliknya kabur dan diduga masih membawa bom lainnya maka aparat kepolisian perlu waspada hingga terduga bisa ditangkap," tambahnya.
Anak kecil korban ledakan di Pasuruan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Anak kecil korban ledakan di Pasuruan (Foto: Istimewa)
Saat disinggung mengenai kemungkinan keterlibatan Anwar dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Harits enggan menyatakan demikian. Hal itu sesuai dengan pihak kepolisian yang juga menilai aksi yang dilakukan Anwar berada di luar peta JAD.
ADVERTISEMENT
"Di wilayah Pasuruan dan pesisir utara, banyak orang bisa bikin bom ikan alias bondet. Kasus-kasus lalu ledakkan banyak karena bondet. Jadi tidak perlu tergesa-gesa mengkaitkan dengan kelompok teror tertentu," jelas Harits.
"Banyak jejak yang polisi dengan mudah untuk mengungkap siapa terduga pemilik bom tersebut. Kita harap polisi secepatnya ungkap," pungkasnya