Menag Minta KBIH Tidak Tempel Spanduk di Tenda Mina

7 Agustus 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenda jemaah dan lokasi lempar jumrah di Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tenda jemaah dan lokasi lempar jumrah di Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melarang adanya atribut selain bendera Indonesia di tenda-tenda jemaah di Mina atau Arafah. Menurut Lukman, larangan ini dimaksudkan untuk menjaga keasrian pemondokan jemaah haji Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Lukman ketika mengunjungi tenda Mina awal pekan ini. Lukman melihat sebuah spanduk besar milik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di salah satu tenda. Selain untuk menandai tenda mereka, KBIH menggunakan spanduk untuk sarana promosi.
Lukman langsung memerintahkan agar spanduk itu diturunkan. Dia lantas mengimbau agar tidak ada atribut lain selain bendera Indonesia di tenda jemaah.
Menag Lukman Hakim memantau kondisi tenda di Arafah dan Mina, Makkah. Foto: Denny Armandhanu
"Selama di Arafah dan Mina, kami sampaikan KBIH untuk tidak memasang bendera, spanduk, atau hal lain. Karena tahun sebelumnya, saling tumpang tindih, membuat situasi di Arafah dan Mina kurang asri dan cenderung kumuh," kata Lukman.
"Kita ingin ikut menjaga Arafah dan Mina dengan cara tidak menempel hal yang tidak diperlukan," ujar Lukman lagi.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, selain lambang bendera Indonesia pada papan pemondokan, terdapat juga nomor pada tenda. Penomoran tenda berdasarkan embarkasi pertama kali diberlakukan tahun ini. Selain itu, untuk pertama kalinya tahun ini tenda jemaah akan dilengkapi dengan pendingin udara atau AC.
Tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu
Sebelumnya menurut Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali, dengan penomoran ini, jemaah tidak perlu takut lagi tidak kebagian tenda karena telah dijatah. Sistem ini juga untuk memastikan agar tidak ada lagi jemaah lain yang mengkapling tenda seenaknya.
"Kalau tahun kemarin yang dibebaskan untuk dua kloter, sehingga ada semacam - dalam tanda petik - siapa yang duluan di situ. Kalau ini kan jelas peruntukannya," kata Nizar Ali.
Tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, Arab Saudi. Foto: Denny Armandhanu
ADVERTISEMENT