Menakar Kans JK dan Anies di Pilpres 2019

5 Juli 2018 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla berbincang dengan Anies. (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla berbincang dengan Anies. (Foto: Dok. Setwapres)
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menilai munculnya opsi Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan-AHY tak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, dua opsi tersebut semakin memperkuat lahirnya poros ketiga di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Munculnya JK-AHY dan Anies-AHY merupakan tanda kembali menguatnya poros ketiga selain Jokowi dan Prabowo. Kemunculan ini mirip dengan poros tengah pada tahun 1999 lalu yang melaju di antara dua ekstrim," ujar Rico ketika dihubungi, Kamis (5/7).
Rico mengatakan, JK memiliki kans dan modal yang cukup untuk maju di 2019 sebagai perwujudan figur yang kompeten. Pengalaman JK yang malang melintang di pemerintahan jelas menjadi nilai plus tersendiri.
Sedangkan Anies, yang lebih dipersepsikan sebagai figur yang cerdas dan merepresentasikan kelompok 212, salah satu relawan pendukungnya ketika di Pilgub DKI 2017.
"JK memiliki kekuatan persepsi sebagai figur yang kompeten. Anies dipersepsi sebagai figur yang cerdas dan salah satu figur representasi kelompok 212. Sementara AHY kuat dalam persepsi sebagai pemuda," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Rico berpendapat, duet JK-AHY lah yang bisa menjadi batu sandungan bagi Jokowi dan sekaligus berpotensi memecah kubu Jokowi. Secara teritorial, pemilih JK dan AHY tersebar hampir ke seluruh daerah. Belum lagi peran dan pengaruh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berada di balik AHY semakin memperkuat pasangan ini.
"Secara representasi teritorial JK-AHY lebih mewakili luar Jawa/Indonesia Timur-Jawa. Jika JK maju pasangan ini jelas lebih memiliki potensi memecah kubu jokowi ketimbang Anies," jelasnya.
AHY Temui JK di Kediaman JK di Makassar (Foto: Dok.Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
AHY Temui JK di Kediaman JK di Makassar (Foto: Dok.Istimewa)
Hanya saja, Anies lebih unggul untuk mengkosolidasi pemilih yang berseberangan atau kontra dengan Jokowi. Memanfaatkan gerakan #2019GantiPresiden, Anies juga berpotensi melejit di 2019.
"Anies lebih dulu dan lebih kuat dipersepsi sebagai tokoh gerakan ganti presidem 2019. Sehingga Anies akan membutuhkan waktu lebih singkat dalam mengkonsolidasi pemilih oposan ketimbang JK," urainya.
ADVERTISEMENT