Menakar Kekuatan Tempur AS untuk Menyerang Suriah

12 April 2018 13:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harry S. Truman Carrier. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Harry S. Truman Carrier. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam sepekan terakhir mengutarakan ancamannya untuk menyerang Suriah. Penyebabnya, rezim Bashar al-Assad kembali menggunakan senjata kimia terlarang untuk membantai rakyat Suriah.
ADVERTISEMENT
Ancaman terbaru Trump disampaikan melalui Twitternya pada Rabu (11/4). Dalam ancaman itu, Trump bahkan menyerukan agar Rusia -beking Assad- bersiap menghadapi datangnya rudal-rudal "pintar" Amerika.
Menurut situs pemerhati militer, Global Fire Power, AS masih menempati posisi puncak negara dengan kekuatan pertahanan terbesar dunia. Kapasitas AS untuk menyerang Suriah tidak diragukan lagi.
Dikutip dari CNN, AS diperkirakan akan mengerahkan dua kapal perang mereka di Mediterania untuk menyerang Suriah dengan rudal jelajah Tomahawk yang jarak tembaknya hingga 1.000 km. Rudal Tomahawk ini diduga adalah "rudal pintar" yang disebut Trump pada tweetnya.
Dua kapal perang itu yaitu kapal perang kelas-Arleigh Burke dengan kemampuan rudal pemandu, USS Donald Cook, yang telah diperintahkan bergerak ke Mediterania Timur, dan Kapal Induk Harry S. Truman yang bergerak dari Norfolk pada Selasa lalu ke Timur Tengah.
USS Donald Cook. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
USS Donald Cook. (Foto: Wikimedia Commons)
Menurut pengamat militer CNN John Kirby, dua kapal itu hanya kekuatan AS yang kasat mata. AS kemungkinan juga akan mengerahkan secara diam-diam kapal selam mereka ke perairan Suriah untuk menembakkan rudal jelajah Tomahawk.
ADVERTISEMENT
"Jangan lupakan kemungkinan kapal selam berkapasitas Tomahawk di kawasan. Tidak biasanya mereka ada di Mediterania, dan mereka pernah digunakan untuk menyerang target di Afrika Utara pada masa lalu," kata Kirby.
Tidak hanya dari laut, AS juga punya kemampuan serangan udara dekat Suriah. Menurut Kirby, saat ini armada jet tempur F-22 AS siaga di pangkalan militer Qatar.
Namun menurut peneliti pertahanan di lembaga think tank Center for American Progress, Adam Mount, serangan udara bukan opsi yang baik bagi AS. Pasalnya, serangan ini akan berisiko pada nyawa pilot Amerika. Terutama dengan adanya sistem pertahanan Rusia S-4000 yang ditempatkan di ring Damaskus.
Opsi terbaik dalam hal ini adalah serangan dari jarak jauh dengan rudal.
Rudal Tomahawk. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Rudal Tomahawk. (Foto: wikimedia commons)
Selain Tomahawk, kata Mount, AS bisa juga menyerang dengan rudal siluman JASSM yang bisa ditembakkan dari jarak jauh oleh pesawat pengebom B-1B atau B-52. Rudal ini juga punya kemampuan "pintar" yang disinggung oleh Trump.
ADVERTISEMENT
"JASSM menyerang dengan panduan terminal dan rekognisi bersensor inframerah, membuatnya 'baru' dan 'pintar'," kata Mount.
Bantuan Inggris dan Prancis
Jika soal serangan ke Suriah, jangan lupakan Inggris dan Prancis. Kedua negara ini sama jengkelnya dengan AS terkait serangan senjata kimia Suriah. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan armada tempur mereka siap serang, hal serupa disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Mengutip Financial Times, persenjataan terdekat Inggris dari Suriah adalah enam jet tempur Typhon, delapan Tornado, dan pesawat pengisi bahan bakar, yang bermarkas di pangkalan militer Akrotiri di Siprus.
Di sekitar kawasan itu juga beroperasi drone penyerang dan kapal penghancur Tipe 45 Inggris dalam misi maritim NATO. May juga dilaporkan telah memerintahkan kapal selam Inggris bergerak hingga ke jarak tembak rudal ke Suriah, bersiap kapan saja melancarkan serangan.
Jet tempur Rafale. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Jet tempur Rafale. (Foto: Wikimedia Commons)
Sementara Prancis punya 10 jet tempur Rafale di Yordania dan Uni Emirat Arab. Dari negara-negara ini, Rafale bisa menyerang Suriah tanpa perlu masuk ke wilayah udara Suriah, menembakkan rudal yang bisa melesat hingga jarak lebih dari 250 km.
ADVERTISEMENT
Prancis juga bisa melancarkan serangan dengan kapal fregat Aquitane yang dilengkapi 16 rudal jelajah dan 16 rudal darat-ke-udara.
Target Serangan
Nicholas Heras, ahli Suriah di lembaga think tank Center for a New American Security, mengatakan AS kemungkinan telah memantau perpindahan fasilitas militer Suriah di sekitar Damaskus. Pasalnya Assad dilaporkan memindahkan helikopter dan jet tempur mereka ke pangkalan udara Rusia di pesisir Suriah.
"Paket serangan dimaksudkan untuk menghancurkan infrastruktur militer Assad di pusat wilayah kendalinya," kata Heras.
Jika serangan dilancarkan, beberapa target kemungkinan akan jadi prioritas penghancuran, dari pangkalan udara, seperti T4, hingga gudang senjata kimia dekat Damaskus. Serangan juga bisa menghancurkan aset finansial Assad, atau bahkan langsung menghantam kediaman Assad untuk menghentikan konflik dari sumbernya.
JASSM missile. (Foto: AFP/US Air Force)
zoom-in-whitePerbesar
JASSM missile. (Foto: AFP/US Air Force)
Namun AS diperkirakan akan menahan diri untuk tidak menyerang langsung fasilitas Rusia di Suriah.
ADVERTISEMENT
"Jika tentara Rusia atau Iran disakiti dalam serangan AS, maka akan memperluas cakupan konflik, kemungkinan memicu pembalasan terhadap AS di negara-negara lain," kata Loren Thompson, pengamat industri pertahanan di lembaga pemikir Lexington Institute, dikutip dari USA Today.
Serangan balasan, misalnya, bisa diarahkan ke wilayah tempat tinggal sekitar 2.000 tentara AS di Suriah yang bertugas memberi pelatihan dan strategi mengalahkan ISIS.