Menanti Lobi Luhut ke Prabowo

23 April 2019 6:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Luhut. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan, Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Luhut. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan, Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Luhut Binsar Panjaitan ingin menyantap masakan Jepang saat bertemu Prabowo Subianto. Dalam sambungan telepon dengan Prabowo, Luhut mengaku komunikasi terjalin begitu cair, bahkan diselingi senda gurau.
ADVERTISEMENT
"Baik sekali, ketawa-ketawa. Saya bilang tadi, ingat, kita janjian mau makan, detailnya saya tanya, 'kita makan apa? Saya mau makan Jepang. Kita janjian," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Pertemuan itu tentunya bukan pertemuan biasa. Pasalnya, Luhut adalah orang yang diutus Joko Widodo untuk bertemu calon presiden 02 itu usai pemungutan suara Pemilu 2019 digelar.
Luhut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) yang juga menjabat Dewan Pembina Kelompok Relawan Jokowi-Ma'ruf Bravo 5, memastikan sudah mengatur jadwal pertemuan dengan Prabowo. Tetapi, pertemuan yang seharusnya berlangsung pada Minggu (21/4) malam ditunda.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (baju putih) dalam acara Peluncuran mobil taksi listrik Bluebird (e-Taxi) di Kantor Pusat Bluebird Group. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Ya, kami kan teman. Hari Minggu kemarin [seharusnya bertemu] tapi kemudian ada masalah teknis, beliau agak sakit flu, kita re-schedule," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Nanti saya telepon lagi, kami, kan, bisa telepon-teleponan. Pak Prabowo, kan, orang baik. Saya mau sampaikan saja," jelasnya.
Tatap muka Luhut-Prabowo tentu bukan menyoal ketawa-ketawa dan berpesta makanan Jepang semata. Kata Luhut, ia berniat mengajak Prabowo turut andil dalam mematangkan demokrasi di Indonesia. Pembahasan lain yang tentu tak kalah penting, menurutnya, adalah menghormati putusan KPU soal siapa yang memenangi Pilpres 2019 nantinya.
"Saya betul-betul memang ingin Pak Prabowo, legacy-nya di Indonesia ini, sebagai seorang pemimpin yang turut mematangkan demokrasi di Indonesia, dan menghormati apa pun yang diputuskan oleh KPU. Dan juga kita semua menghormati demokrasi kita dan menghormati konstitusi kita," jelasnya.
"Tapi terus terang, tadinya kami tidak ingin ungkap ini ke publik, tapi karena sudah dibuka, ya, saya buka karena janjiannya hanya berdua seperti waktu-waktu yang lalu," imbuh Luhut.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama pendukungnya melakukan takbir di Rumah Kertanegara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Capres Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya saat tiba di Kertanegara. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Usai penutupan pemungutan suara 17 April lalu, Prabowo mengklaim kemenangan sebanyak empat kali. Ketua Umum Partai Gerindra itu meyakini memenangi Pilpres 2019 dengan meraup 62 persen suara atas penghitungan survei internal.
ADVERTISEMENT
Ada pun hasil sementara hitung cepat (Quick Count) menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf yang unggul. Prabowo meragukan kredibilitas lembaga survei dan meminta relawan mengawal penghitungan suara real count KPU hingga pengumuman pada 22 Mei 2019 nanti.
Merespons itu, Luhut menyarankan Prabowo menahan diri. Dia meyakini kawannya adalah orang yang sangat rasional. Namun, Luhut tak ingin menyalahkan pihak-pihak yang berada di sekitar Prabowo.
"Saya tidak ingin menyalah-nyalahkan, sudah cukuplah. Kita tahan diri semua, jangan nyalah-nyalahin, biarlah menunggu hasil tanggal 22 Mei. Saya kira kita harus dewasa," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Pemilihan Luhut menjadi utusan bukan tanpa alasan. Keduanya memiliki kedekatan dan sama-sama berlatar Kopassus. Luhut pensiun dengan pangkat jenderalnya, sementara Prabowo berpangkat letnan jenderal. Kendati demikian, Luhut memastikan pertemuan yang digagas Jokowi itu sama sekali tak memiliki konteks negosiasi.
"Jadi konteksnya kita sebagai mantan perwira, sebagai mantan perwira Kopassus, berteman baik," jelas Luhut di sela peluncuran mobil listrik Blue Bird di Mampang, Jaksel.
"Pak Prabowo, kan, orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang, ya, jangan terlalu didengerinlah kalau pikiran-pikiran yang enggak terlalu jelas basisnya. Karena Pak Prabowo orang rasional juga."
Calon presiden petahana Joko Widodo beserta istrinya Iriana Widodo mencoblos di TPS 008, Gambir, Jakarta, Rabu (17/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berbincang usai pertemuan koalisi. Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Di hari yang sama, Jokowi akhirnya menjelaskan alasannya mengutus Luhut. Jokowi menjamin pertemuan hanya antara Luhut dan Prabowo. Ia sendiri belum berencana bertemu langsung dengan Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Untuk kebaikan bangsa ini. Ya, ada, tapi enggak perlu saya sampaikan," kata Jokowi di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng, Jakarta Pusat.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menganggap rencana ini penting dilakukan. Sebab, menurut Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko, para elite politik perlu berkomunikasi untuk mendinginkan suasana di tengah masyarakat pascapemungutan suara.
“Melihat kondisi situasi yang saat sekarang seperti ini, perlu adanya pertemuan tingkat para elite, agar yang di bawah itu menjadi tenang,” ujar Moeldoko dalam acara syukuran kemenangan Jokowi yang digelar relawan Projo, di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kepala Staf Presiden, Moeldoko. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Ketua Harian TKN, Moeldoko, (kanan) potong tumpeng dalam acara syukuran kemenangan Jokowi yang digelar Projo, Senin malam (22/4). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Ditolak kubu Prabowo
Rencana ini sebelumnya sudah ditendang kubu lawan. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, memastikan Prabowo tidak akan menemui Luhut, bahkan jika Jokowi langsung yang menemuinya.
ADVERTISEMENT
“Jadi kompetisi masih berlangsung gitu, ya, kita akan bertemu mungkin setelah kompetisi selesai. Pokoknya setelah kompetisi selesai. Ini kompetisi masih berlangsung. Jadi bertemu, kan, sudah sering bertemu, saya pikir dan bisa juga, kan, via telepon, segala macam, kan, bisa,” kata Dahnil di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Minggu, (21/4).
Menurut Dahnil, saat ini, Prabowo masih fokus mengawal penghitungan suara yang sedang berlangsung. Dahnil menjelaskan pihaknya terus mendata kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam rangkaian pemilu. Pasalnya, kubu Prabowo menganggap kecurangan terjadi secara terstruktur, sistemik, dan masif yang juga melibatkan para aparat.
Koordinator juru bicara BPN, Dahnil Anzhar Simanjuntak di Kertanegara, Jakarta Selatan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Pokoknya Pak Prabowo fokus hari ini untuk mengawal C1 dan memberikan semangat kepada seluruh relawan, seluruh kader partai untuk fokus ngumpulin C1, enggak ada mikirin nemuin Pak Luhut, terima Pak Luhut, terima Pak Jokowi, terima Pak Ma’ruf Amin, enggak, enggak ada yang mikirin itu,” ujar Dahnil.
ADVERTISEMENT
Senada, Direktur Media dan Komunikasi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan kakaknya memang belum berniat bertemu. Tak hanya itu, Prabowo-Sandiaga Uno dan jajaran BPN masih fokus menginventarisasi temuan-temuan kecurangan pemilu.
“Pak Luhut mau ketemu Pak Prabowo sebagai utusan presiden. Saya kira, kan, Pak Prabowo berhalangan, jadi saya kira kita menunggu dulu, deh, (sampai) kalau sudah dia (Prabowo) kasih kesempatan,” kata Hashim di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/4).
“(Karena) kalau enggak salah, Prabowo enggak enak badan. Kita tunggu sampai dia sehat kembali,” imbuhnya.
Direktur Media dan Komunikasi Hashim Djojohadikusumo di Salatiga, Selasa (2/4). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.
Hal serupa diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Menurutnya, lobi Jokowi mengirim Luhut untuk menemui Prabowo belum tepat. Sebab, Pilpres 2019 belum usai, masih berproses hingga KPU menetapkan pemenangan melalui hasil real count.
ADVERTISEMENT
“Saya kira itulah sampai tuntas. Mau ngomong apa? Mau bahas apa, coba? Ya, ini, kan belum selesai. Kecurangan-kecurangan ini, ya, ditangani dong. Konsentrasinya gitu,” kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
“Jadi lobi-lobi politik yang seperti itu saya kira ada waktunya. Memang Pak Luhut ini kelihatannya orang yang sangat dipercaya oleh Pak Jokowi dan orang yang kelihatannya menggerakkan pemerintahan itu,” ujar Fadli.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat menjadi pembicara pada Seminar Bongkar Karut Marut DPT di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Fadli Zon usai mencoblos di TPS 041 Hambalang, Kabupaten Bogor. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut Fadli, seharusnya lobi-lobi politik dilakukan langsung terhadap orang yang memiliki kepentingan, yaitu Jokowi dan Prabowo. Namun, dengan mengirim Luhut, Fadli menganggap Luhut seakan memiliki pengaruh yang amat besar terhadap pemerintah.
ADVERTISEMENT
Juru bicara BPN Andre Rosiade menyarankan pertemuan sebaiknya dilakukan selepas Idul Fitri. Dia merasa pertemuan ini belum begitu mendesak karena tidak ada masalah yang harus dirisaukan.
Andre lalu menanyakan urgensi Luhut yang ngotot ingin bertemu Prabowo, termasuk klaim sudah berkomunikasi melalui sambungan telepon. Ia memastikan rencana pertemuan tersebut belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Nanti, nanti, habis seluruh proses (pilpres) selesai, habis lebaran saja ketemunya. Habis lebaran ketemu sudah paling pas,” kata Andre di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan.
"Pertanyaan saya, emang ada apa, sih? Pak Jokowi dan Pak Prabowo baik-baik saja, masyarakat juga baik-baik saja, enggak ada hal yang genting, kan,” tutupnya.
ADVERTISEMENT