Menanti Momen Tes Baca Al-Quran Dua Kandidat Capres-Cawapres

15 Januari 2019 7:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Ikatan Dai Aceh (kanan) TGK Marsyudin Ishak di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Ikatan Dai Aceh (kanan) TGK Marsyudin Ishak di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ikatan Dai Aceh (IDA) secara serius memberikan tantangan kepada kedua pasangan capres cawapres yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk tes membaca Al-Qur'an.
ADVERTISEMENT
Hal itu dibuktikan IDA dengan langsung menyambangi posko tim pemenangan kedua pasangan capres-cawapres pada Senin (14/1). Sebab undangan yang telah dikirim sejak Desember 2018 kepada kedua paslon belum juga mendapat tanggapan
Berikut upaya IDA agar kedua kandidat capres cawapres bersedia mengikuti tes baca Qur'an:
1. Ikatan Dai Aceh Tagih Langsung Tantangan Tes Baca Qur'an ke Kedua Kandidat Capres Cawapres
Ikatan Dai Aceh (IDA) mendatangi kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk meminta jawaban atas undangan tes baca Al-Quran. Namun, pihak IDA tidak dapat menemui satu pun anggota BPN karena mereka sedang mengadakan rapat untuk persiapan suatu acara.
"Dari pihak sekretariat tadi (diungkapkan) Bapak (Prabowo) sedang di luar mempersiapkan acara yang besar. Mungkin ini akan dirapatkan kembali. Insyaallah dalam waktu dekat mendapatkan jawaban," kata Ketua IDA Tgk Marsyuddin Ishaq di Media Centre Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/1).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya mendatangi BPN Prabowo-Sandi, Marsyuddin mengungkapkan pihaknya juga akan segera mendatangi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf untuk meminta jawaban atas undangan tes Al-Quran tersebut. Marsyuddin juga menyebut pihaknya akan berkunjung ke KPU terkait hal ini.
“Habis zuhur insyaallah ke sana. Semua silaturahmi, (ke nomor urut) 01 (dan) 02, juga ke KPU, insyaallah,” ujarnya.
Marsyuddin mengaku memahami kesibukan masing-masing paslon, khususnya di masa kampanye ini. Sehingga pihaknya akan kembali berdiskusi untuk menentukan tanggal yang tepat penyelenggaraan tes Al-Quran itu.
"Waktu ini bisa kita musyawarahkan kembali karena kami paham kesibukan paslon. 15 Januari itu wacana dari kami. Terkait hari H yang tepat (akan) kita musyawarahkan," pungkasnya.
Pertemuan perwakilan BPN Prabowo-Sandi dengan Ikatan Dai Aceh di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan perwakilan BPN Prabowo-Sandi dengan Ikatan Dai Aceh di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
IDA mengirimkan surat kepada Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi dan mengundang mereka untuk datang ke Aceh mengikuti tes kemampuan baca Al-Quran. Kegiatan ini merupakan inisiatif IDA yang ingin mengakhiri polemik siapa calon yang pantas maju dan dipilih sesuai dengan kriteria pemimpin Islam.
ADVERTISEMENT
Tes uji kemampuan baca Al-Quran rencananya akan diselenggarakan pada 15 Januari di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Terkait materi uji tes, nantinya masing-masing calon akan dites membaca surat Al-Fatihah dan satu surat lainnya yang diambil secara acak.
2. Timses Klaim Jokowi-Ma'ruf Siap ke Aceh untuk Tes Baca Qur'an
Ikatan Dai Aceh melemparkan tantangan tes baca Al-Quran kepada dua paslon pilpres 2019. Tantangan tersebut disambut baik oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf. Mereka menyatakan baik Jokowi maupun Ma'ruf Amin akan menerima permintaan tes baca Al-Quran dari Ikatan Dai Aceh.
Wakil Direktur TKN Lukman Edy mengatakan TKN akan memberikan jawaban secara resmi seperti yang diminta oleh Ikatan Dai Aceh. Ia mengatakan ini adalah bentuk apresiasi Jokowi-Ma’ruf kepada kearifan daerah Aceh.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan usai menerima Ikatan Dai Aceh di Posko Cemara, Menteng.
“Kami siap, bersedia untuk mengikuti tes baca Al-Quran yang diinisasi oleh Ikatan Dai Aceh. Ini sebagai bentuk apresiasi kami terhadap keinginan masyarakat Aceh,” ujar Lukman di lokasi, Senin (14/1).
“Apresiasi kami terhadap kearifan masyarakat Aceh dalam rangka memilih, menentukan, seleksi, melihat kapasitas dan kapabilitas capres cawapres yang akan masyarakat Aceh pilih,” tambahnya.
Ikatan Dai Aceh setelah bertemu dengan TKN Jokowi-Ma’ruf di Posko Cemara. (Foto: Ferry Fadhulrrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ikatan Dai Aceh setelah bertemu dengan TKN Jokowi-Ma’ruf di Posko Cemara. (Foto: Ferry Fadhulrrahman/kumparan)
Lukman menjelaskan permintaan membaca Al-Quran ini bukanlah hal yang aneh di Aceh. Ia menerangkan tes Al-Quran sudah biasa dilaksanakan di Aceh, baik di level kepala daerah kabupaten/kota atau provinsi.
Sedangkan untuk teknis dan waktunya sendiri, TKN akan mencocokkan jadwal Jokowi-Ma’ruf agar dapat mengunjungi Aceh dan memenuhi undangan melakukan tes baca Al-Quran.
ADVERTISEMENT
“Tentu jadwalnya kami sesuaikan. Kalau misalnya Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf ada waktu luang ke Aceh,” ujarnya.
3. Ikatan Dai Aceh Sebut Tes Baca Qur'an Penting di Tengah Menguatnya Politik Identitas
Ikatan Dai Aceh (IDA) mendatangi posko pemenangan kedua paslon Pilpres 2019 untuk meminta jawaban atas tantangan tes baca Al-Quran. Ketua IDA Marsyudin Ishak menjelaskan, tes tersebut bersifat urgen karena saat ini kondisi politik identitas di Indonesia tengah dipermainkan.
"Kita sadar, politik identitas dimainkan, yang paling parah adalah saling klaim paling Islam," ucap Marsyudin di media center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/1).
Untuk itu, ia menilai tes baca Al-Quran merupakan salah satu jawaban yang paling mungkin dilakukan. Marsyudin menyebut, pihaknya berharap kedua paslon bisa memenuhi undangan untuk melakukan tes baca Al-Quran di Aceh.
ADVERTISEMENT
"Kami, Aceh, harus berbuat dalam hal ini. Kita datang ke kedua calon, kita undang ke Aceh untuk dites baca Al-Quran," jelasnya.
Rencananya, pihaknya akan mengguncang kedua paslon untuk dites pada 15 Januari mendatang. Namun, karena tak kunjung ada jawaban, pihaknya kini mendatangi masing-masing posko untuk memastikan ketersediaan para paslon.
Meski demikian, ia mengaku tidak akan mempermasalahkan jika paslon yang diundang menolak datang. Jika hal itu terjadi, ia akan tetap melaporkannya ke masyarakat Aceh.
"Bila ada yang datang, alhamdulillah, bila tidak ada yang datang pun alhamdulillah. Semua akan kami laporkan, kami sampaikan ke masyarakat," pungkasnya.
Kegiatan ini merupakan inisiatif IDA yang ingin mengakhiri polemik siapa calon yang pantas maju dan dipilih sesuai dengan kriteria pemimpin Islam. Terkait materi uji tes, nantinya masing-masing calon akan dites membaca surat Al-Fatihah dan satu surat lainnya yang diambil secara acak.
ADVERTISEMENT