Menanti Pertemuan Ma'ruf-Sandi

25 April 2019 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Setelah Joko Widodo (Jokowi) mengutus Luhut Binsar Panjaitan untuk bertemu Prabowo Subianto, wacana pertemuan antarcalon wakil presiden, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, juga menjadi perhatian banyak pihak. Ma'ruf ingin menemui Sandi untuk meredam suhu panas politik usai Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Cawapres 01 itu menilai, untuk mencegah konflik di tengah masyarakat, para elitelah yang harus menjadi kunciannya. Namun, meski sudah berencana, Ma'ruf belum merinci jadwalnya.
Ma'ruf Amin (tengah) di kediamannya Jalan Situbondo, Jakarta, Kamis (18/4/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Bertemunya itu pasti, kita, gimana pun, bangsa ini harus kita jaga, harus kita satukan, tidak boleh ada konflik. Dan itu harus dimulai dari elite-nya, dari pucuknya, dari atasnya,” kata Ma'ruf di Ndalem Habib Hilal Aladid, Minggiran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Rabu (24/4).
"Ya, pasti (bertemu), kapannya (pertemuan), itu belum tahu, lagi diupayakan, ya," kata Ma'ruf.
Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin (kiri) berjabat tangan dengan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) saat mengikuti Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ma'ruf menuturkan, sejak awal, ia menegaskan bahwa pilpres bukanlah sebuah perang antar dua kubu. Pihaknya sudah sepakat menyerahkan sepenuhnya keputusan Pemilu 2019 kepada rakyat.
"Karena itu, masalah siapa yang menang, siapa yang kalah, itu nanti KPU yang menentukan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Upaya rekonsiliasi, kata Ma'ruf, diperlukan untuk menjaga keutuhan Indonesia saat ini. Melalui pertemuannya dengan Sandi nanti, Ma'ruf berharap upaya itu dapat mengukuhkan kembali bangsa Indonesia.
Sandiaga Uno bertemu Jubir BPN di Media Center. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Negara, bangsa ini harus kita nomor satukan, kita jaga keutuhannya. Karena itu, seperti pemilu-pemilu, pilpres-pilpres yang lalu, setelah selesai itu, kita tetap utuh kembali, menyatu kembali dan melakukan rekonsiliasi," ujar Ma'ruf.
Di hari yang sama, Sandi langsung merespons usulan Ma'ruf. Sandi mengaku belum dihubungi kubu 01 untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut.
Kendati begitu, Sandi memastikan dirinya akan selalu terbuka untuk bertemu Ma'ruf. Jika pertemuan itu betul-betul terlaksana, Sandi akan meminta nasihat dan pandangan Ma’ruf yang dia anggap sebagai guru.
“Sampai hari ini, sih, belum ada yang menghubungi saya. Tapi buat saya, yang menjadi fokus ke depan adalah untuk memastikan (surat) C1 dan proses pengawalan penjagaan dari hasil pemilu ini bisa dilakukan dengan all out,” kata Sandi di Rumah Siap Kerja, Jakarta Selatan.
Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Buat saya, ya, sebagai murid, saya 'kan murid dari Pak Kiai Ma’ruf Amin yang sangat kita muliakan, ya, tentunya ingin mendengar nasihat-nasihat, pandangan-pandangan beliau, dia 'kan kita muliakan,” imbuh mantan Wagub DKI itu.
ADVERTISEMENT
Sandi bahkan mengaku sudah sejak Agustus 2018 ingin bertemu Ma’ruf. Ia telah meminta Muhammad Syakir Sula dan Ustaz Yusuf Mansur untuk dipertemukan secara empat mata. Namun, kata Sandi, hal itu belum terwujud.
“Saya sekarang fokusnya ada di pengawalan proses (suara) C1 dan program-program kita yang sudah jalan. Kalau silaturahmi itu, kan, kapan saja bisa. Saya sudah ingin ketemu dari sebelumnya tapi 'kan Allah belum membukakan jalan. Tapi kalau silaturahmi itu 'kan bagus,” ungkap Sandi.
“Sudah beberapa kali saya minta waktu beliau, beliau tidak memiliki waktu pada saat itu. Tentunya silaturahmi itu baik buat saya,” imbuh Sandi.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sementara tatap muka Jokowi-Prabowo hingga kini belum terlaksana. Luhut, petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) yang juga menjabat Menko Maritim, belum bisa menemui Prabowo pada Minggu (21/4) lalu karena Prabowo terserang flu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi juga menentang rencana Jokowi lantaran Prabowo tengah fokus mengawal suara bersama relawan. BPN menilai pertemuan akan efektif jika dilangsungkan di momen Idul Fitri.
Sebetulnya, sinyal Sandi akan bertemu langsung dengan Ma'ruf sudah terlihat saat ia merespons urungnya pertemuan Luhut-Prabowo. Menurutnya, pertemuan Jokowi-Prabowo sebaiknya dilakukan tanpa melalui utusan atau perantara.
Ma'ruf Amin, Jokowi, Prabowo, Sandiaga Uno Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Sebetulnya silaturahmi itu baik, tapi kalau pertemuan itu ada baiknya langsung Pak Prabowo bertemu Pak Jokowi. Itu jauh lebih baik. Karena utusan-utusan itu 'kan akhirnya akan bias," terang Sandi.
"Alangkah baiknya kalau mereka berdua berjumpa dalam waktu yang tentunya tepat. Dalam waktu yang strategis untuk menyampaikan pesan-pesan kepada bangsa bahwa proses pilpres sudah berlangsung dan tentunya kita ingin mengawal pemilu ini harus jujur adil," beber Sandi.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita diinterpretasikan lain-lain kalau bertemu utusan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT