Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menara, Naga, dan Kaligrafi di Masjid Xi’an
28 Oktober 2017 8:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Ada 65 masjid di Kota Xi’an, sebuah kota tua di Provinsi Shaanxi, sebelah barat laut China. Di antara 65 masjid, ada masjid terbesar di China yang bernama Masjid Agung Xi’an (Great Mosque of Xi’an). Masjid ini sudah berusia 1.275 tahun. Masjid ini bukan masjid biasa. Anda akan menemukan menara masjid yang unik, lambang naga, dan banyak kaligrafi.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) mengunjungi masjid ini pada Kamis (24/10) lalu. Masjid tidak terletak di pinggir jalan raya, tapi berada di gang masjid atau gang Muslim atau dikenal juga sebagai Jalan Huajeu. Dari jalan raya, sekitar 300 meter. Karena berada di Jalan Huajeu, masjid ini juga sering disebut sebagai Masjid Huajeu.
Setelah melewati gang masjid yang menjadi pasar dan dipenuhi banyak toko, sampailah saya di kompleks masjid. Gerbang masjidnya unik, tersusun dari dinding batu tua dan berarsitektur China. Pintunya terbuat dari kayu tebal. Di gerbang tidak ada tulisan atau kaligrafi Arab, yang ada tulisan dalam bahasa China.
Setelah melewati gerbang, pemandangan di halaman bukan seperti masjid biasanya. Terlihat beberapa bangunan, seperti gerbang-gerbang atau pintu akses berasitektur China. Di semacam gerbang dalam ini, terdapat tulisan bahasa China dan beberapa simbol yang mirip huruf Arab. Tidak jelas apa tulisannya.
ADVERTISEMENT
Lahan masjid ini memang cukup luas, 1.200 meter persegi. Lahan dan halaman masjid juga dipenuhi dengan tanaman dan pepohonan yang rindang dan asri. Karena saat ini musim gugur, beberapa daun pohon juga sudah terlihat menguning.
Setelah melewati beberapa bangunan dan beberapa ruangan, baru ditemukan gedung tempat wudu yang terletak di sebelah kiri. Bagian depan tempat wudu ini bagus dan indah, namun begitu masuk ternyata ukurannya tidak begitu besar. Layaknya bangunan tua, tempat wudu ini pun seperti sudah kurang terawat dan tidak rapi. Di tempat wudu ini, ada toilet dan keran-keran air disertai bangku-bangku untuk duduk jemaah yang mau berwudu.
Bangunan tempat wudu ini ternyata masih jauh dari bangunan utama masjid. Begitu keluar tempat wudu, saya masih berjalan lagi ke bagian dalam dan menemukan semacam bangunan gapura lagi berornamen China yang dihias warna merah dan hijau. Bagian atapnya khas gedung kuno China.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ketemu lagi dengan bangunan gerbang lagi bertembok merah yang lebih lebar. Di bagian atasnya ada tulisan bahasa China. Sementara di dua tiang bagian depan terdapat logo-logo bertulisan Arab berjajar vertikal.
Sepuluh meter kemudian, saya menemukan bangunan agak tinggi, yang ternyata adalah menara masjid. Menara ini berlantai 3, dengan atap khas China. Saya masuk lagi ke bagian dalam dan menemukan gerbang kembali berwarna cokelat tanah dengan ukiran-ukiran ala China. Di gerbang inilah baru tertulis kaligrafi Arab yang agak jelas di bagian atas: Bismillahirrahmanirrahim.
Kira-kira 15 meter kemudian, saya baru sampai gedung masjidnya. Namun, sebelum masuk ke area halaman utama masjid, masih terdapat satu gerbang lagi. Di gerbang ini, di bagian lantainya terukir gambar naga dengan lima jari. Menurut salah seorang pengurus masjid, lambang naga lima jari itu memang punya maksud. Katanya, kaisar pernah datang ke masjid ini.
Dari bagian depan, gedung utama masjid terlihat lebar, beratap warna biru, dengan dua tiang besar. Di bagian depan terdapat kaligrafi Arab berukuran besar, namun kaligrafi itu dibuat menyerupai tulisan China.
ADVERTISEMENT
Dinding masjid terbuat dari kayu yang sangat jelas terlihat berusia tua. Bangunan ini masih asli dan tidak diperbolehkan diubah. Sebab, pada tahun 1956, Masjid Xi’an ini sudah ditetapkan sebagai situs sejarah dan budaya yang dilindungi oleh Provinsi Shaanxi. Bahkan, pada tahun 1988, status Masjid Xi’an ditingkatkan dalam perlindungan pemerintah pusat .
Ruangan dalam masjid dibagi menjadi dua bagian ruangan besar. Bagian belakang yang luas dan bagian depan yang lebih sempit. Hampir semua dinding dan atap masjid dihiasi dengan ukiran dan kaligrafi. Karpet berornamen China berwarna biru di bagian dalam membuat suasana sejuk di bagian dalam masjid.
Yang menarik adalah dinding sisi bagian kanan, karena dipenuhi dengan ukiran kaligrafi ayat Al Quran. Sedangkan di dinding bawahnya, terdapat ukiran makna dari ayat Al Quran itu dalam bahasa China.
Masjid Xi’an ini tepatnya dibangun pada tahun 742 saat pemerintahan Hongwu, semasa Dinasti Ming. Masjid ini kemudian diperluas pada masa Dinasti Qing.
ADVERTISEMENT
Total di kompleks masjid ini terdapat 20 bangunan. Di sebelah kanan akses masuk menuju masjid terdapat rumah untuk imam masjid dan kantor pengurus masjid.
Saat ini, Masjid Xi’an memang menjadi salah satu tempat wisata utama bagi para wisatawan di Xi’an. Namun, para wisatawan hanya boleh masuk ke bangunan selain masjid. Di depan masjid, terdapat tulisan larangan memasuki masjid, kecuali kaum muslim yang berkepentingan melaksanakan ibadah.
Laporan Arifin Asydhad dari Xi’an, China.