Mencari Korban dan Bagian Lion Air yang Jatuh 550 Km/Jam di Hari ke-7

4 November 2018 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang Jatuh di Tanjung Karawang. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang Jatuh di Tanjung Karawang. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pencarian pesawat Lion Air JT 610 telah memasuki hari ke-7, Tim SAR dari TNI Angkatan Laut fokus melakukan pencarian menggunakan sistem sonar dari KRI Rigel. Namun, hingga sejauh ini Tim SAR belum menemukan badan pesawat yang utuh.
ADVERTISEMENT
Kapushidrosal Laksda Harjo Susmoro mengungkapkan, penyebab badan pesawat banyak yang hancur lantaran kecepatan terakhir tercatat 550 km/jam
“Kalau sekarang Lion Air, kita masih belum tahu, tapi kalau dari jejak penerbangan yang melalui flight radar itu sampai kecepatan terakhir 350 knot, kurang lebih 550 kilometer per jam. Bisa dibayangkan kecepatan seperti itu menghantam permukaan air kalau kecepatan seperti itu, permukaan air akan seperti mengeras,” kata Harjo di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air, perairan Karawang, Jawa Barat, Minggu (4/11).
Harjo menyebut, dengan kecepatan 550 km/jam, hanya turbin pesawat yang mampu bertahan menghadapi benturan. Sebab, turbin pesawat merupakan bagian terkuat pada pesawat.
“Yang kita dapatkan hari ini bagian keras saja yang tidak rusak seperti turbin, itu benda paling keras. Sampai sekarang kita juga belum dapat jenazah yang utuh,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pencarian hari ini, kata Harjo, KRI Rigel akan berfokus pada area 80 Km persegi. Namun, apabila Basarnas meminta diperluas maka pihaknya akan menambah area pencarian.
“KRI Rigel ini sapuan nya sudah sampai 80 km persegi. Itu diperkirakan sudah radius 10 km. Kita akan tunggu dari Basarnas. Kita akan hitung dengan teori,” pungkasnya.