Mencari Tahu Sosok Siesa Darubinta di Kasus Suap Bowo Pangarso
PerbesarADVERTISEMENT
Sosok wanita bernama Siesa Darubinta menjadi buah bibir setelah ia menjadi salah seorang saksi yang dipanggil penyidik KPK pada Senin (15/4).
ADVERTISEMENT
Ia dipanggil dalam kasus dugaan suap distribusi pupuk dengan tersangka anggota Komisi VI dari Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso.
Lalu apa kaitan Siesa dalam perkara ini?
KPK menyebut pemanggilan itu didasarkan fakta bahwa Siesa merupakan salah satu pihak yang turut diamankan saat operasi tangkap tangan (OTT).
Saat itu, KPK mengamankan Siesa di kondominium milik Bowo di Apartemen Belezza, Permata Hijau, pada Rabu (27/3) pukul 20.00 WIB. Dalam penangkapan di apartemen itu KPK juga mengamankan sopir Bowo.
"Saksi (Siesa) yang berada di lokasi apartemen pada tangkap tangan saat itu," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah.
Namun saat OTT itu, KPK tidak menemukan Bowo di apartemennya. Bowo yang diketahui kabur baru ditangkap KPK di kediamannya pada Kamis (28/3) pukul 02.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Meski Siesa ikut diamankan, hingga saat ini KPK masih enggan untuk mengungkap peran Siesa dan hubungannya dengan Bowo. KPK juga menyebut pekerjaan Siesa hanya sebagai wiraswasta.
Beberapa pihak menduga Siesa merupakan staf ahli atau staf khusus Bowo Pangarso. kumparan pun mencoba mencari profil Siesa , dalam jejak digital terlihat salah satu foto Siesa mengenakan kacamata dan baju dengan corak warna biru dengan mengenakan kalung name tag yang bertuliskan DPR-RI.
Sementara itu di Facebook, pemilik akun bernama Sesha Darubinta -yang foto profilnya sama dengan Siesa Darubinta - mencantumkan pekerjaannya sebagai Support Staff at Parliament of Indonesia.
Ia juga tercatat merupakan lulusan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina dan S2 Manajemen Bisnis di Universitas Bina Nusantara. Namun data-data ini belum terkonfirmasi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu dalam pemeriksaan selama sekitar 6 jam pada Senin (15/4), KPK mendalami dua hal dari keterangan Siesa . Pertama yakni keberadaan Bowo saat KPK menggerebek apartemennya. Kedua aliran dana dalam perkara ini.
"Penyidik juga bertanya atau mendalami lebih lanjut sejauh mana pengetahuan dari saksi terkait dengan informasi-informasi aliran dana," tutur Febri.
Sementara itu Siesa usai pemeriksaan terus bungkam saat dicecar media mengenai kaitannya dalam kasus ini dan hubungannya dengan Bowo. Ia pun terus menutup rapat mulutnya saat menuju mobil dari lobby Gedung Merah Putih KPK.
Terkait perkara ini, Bowo diduga menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti, sebesar Rp 1,5 miliar. Suap tersebut diberikan melalui rekan Bowo, Indung.
Suap itu diduga agar Bowo Pangarso memengaruhi PT Pupuk Indonesia agar memberikan pekerjaan distribusi pupuk ke Humpuss.
ADVERTISEMENT
Selain itu, KPK dalam penangkapan ini menemukan uang Rp 6,5 miliar yang diduga gratifikasi. Sehingga total KPK menemukan Rp 8 miliar yang dibungkus dalam 84 kardus. Uang itu terdiri dari pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu di dalam amplop.
KPK menduga uang itu akan dipakai Bowo Pangarso untuk 'serangan fajar' dalam Pileg 2019.