Mendagri: Anggaran Bocor di Mana-mana, Tapi Tak Sampai 25%

11 Februari 2019 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut anggaran negara bocor hingga 25 persen atau sekitar Rp 500 triliun, memicu pro kontra. Pernyataan itu sudah dibantah oleh Presiden Joko Widodo karena anggaran diawasi DPR dan diaudit BPK.
ADVERTISEMENT
Namun, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai anggaran bocor tentu memastikan bahwa tidak ada kebocoran anggara negara apalagi jumlahnya sampai 25 persen.
“Saya kita soal anggaran bocor ada di mana-mana ya, tapi tidak mungkin kalau sampai sebesar itu (25 persen),” ucap Tjahjo di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Menurut Tjahjo, sejak tahun 2015 sampai saat ini kebocoran anggaran meskipun terjadi jumlahnya sangat minim. Ia juga mengatakan bila kepala daerah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK tidak semua berkaitan dengan anggaran pemerintah.
“Tapi mulai tahun ini mulai 2015 sampai sekatang tingkatnya kecil sekali. Jadi kalau ada kepala daerah yang OTT KPK tidak semua menyangkut masalah anggaran,” ujarnya:
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Prabowo menjelaskan kebocoran anggaran itu dipicu perilaku korupsi terhadap proyek-proyek pembangunan yang nilainya digelembungkan. Padahal, kebocoran 25 persen dari anggaran negara itu jika digunakan dengan baik bisa untuk membangun 200 pabrik bagi produk-produk Indonesia.
“Kalau anggaran kita sudah mendekati Rp 2.020 triliun, 25 persen bocor, artinya 50 miliar dolar AS hilang. Artinya hampir Rp 500 triliun yang bocor. Bayangkan, dengan yang hilang ini kalau kita pakai untuk kesejahteraan dan perekonomian kita, apa yang bisa kita buat saudara-saudara,” kata Prabowo di acara tersebut, Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2)