Mendagri Minta Gubernur Papua Tak Tinggalkan Daerah: Tunggu Kondusif

20 Agustus 2019 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Papua, Lukas Enembe.. Foto: Eny Immanuella Gloria.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Papua, Lukas Enembe.. Foto: Eny Immanuella Gloria.
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terus memantau kondisi Papua dan Papua Barat usai kerusuhan. Ia pun memerintahkan Gubernur Papua Lukas Enembe untuk tetap berada di wilayahnya sampai situasi benar-benar sudah kondusif.
ADVERTISEMENT
"Saya kira sudah telepon ke Pak Gubernur Enembe. Sekarang menyelesaikan permasalahan di daerah dulu. Gubernur untuk tidak meninggalkan daerah dulu," kata Tjahjo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Meski demikian, Tjahjo mendukung pertemuan antara Lukas Enembe, Khofifah, hingga Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, apabila kondisinya sudah kondusif. Ia mengusulkan pertemuan juga dihadiri oleh Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian hingga mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
"Kalau sudah kondusif, silakan mau ketemu dengan Gubernur Jawa Timur. Nanti kita usulkan diundang Pak Menkopolhukam, Pak Kapolri, kemudian Gubernur Papua Barat sekaligus Gubernur Papua ketemu dengan mahasiswa di Malang, Surabaya. Soal waktunya terserah Gubernur Papua dan Jawa Timur kapan," jelasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meminta maaf terkait peristiwa yang terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas nama masyarakat Jatim sekali lagi (kejadian tersebut) itu tidak mewakili masyarakat Jatim,” ujar Khofifah di RS Bhayangkara, Surabaya, Senin (19/8).
Khofifah menjamin bahwa mahasiswa Papua yang belajar di Jawa Timur tetap aman. Mereka tetap dapat perlindungan layaknya masyarakat Jawa Timur lainnya.
Hingga saat ini, beberapa titik di Papua dan Papua Barat masih terjadi aksi unjuk rasa imbas dari penangkapan mahasiswa di Surabaya. Mabes Polri telah memerintahkan Polda Sulsel, Polda Sultra, Polda Sulut, dan Polda Maluku untuk mengirimkan bantuan pengamanan.