Mendagri Setuju Politik Disisipkan di Pengajian: Asal Sesuai Al-Quran

26 April 2018 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
Isi ceramah politisi senior PAN Amien Rais tentang imbauan penyisipan materi politik dalam pengajian, menimbulkan kontroversi. Sejumlah pihak tak sepakat dengan ceramah Amien sebab tak setuju agama dipolitisir.
ADVERTISEMENT
Namun Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berpendapat, tak ada yang salah dengan isi ceramah Amien. Sebab menurutnya, membawa politik ke dalam majelis taklim tak jadi masalah selama tidak menyimpang dari Al-Quran dan hadist.
"Pengertian (penyisipan) politik itu memberikan tausiah, memberikan penyegaran, memberikan pandangan yang mulia, penguatan iman," kata Tjahjo saat ditemui di Pullman Jakarta Central Park, Jakarta, Kamis (26/4).
"Itu kan harus sesuai. Kalau saya ceramah politik di masjid, ya rujukannya Al-Quran dan hadist. Bukan dengan dasar anggaran partai, gitu saja," imbuh politikus PDIP itu.
Menurut Tjahjo, boleh atau tidaknya unsur kampanye dalam isi ceramah Amien adalah wewenang Bawaslu. Sejauh ini, tak ada yang salah dengan apa yang disampaikan Amien.
ADVERTISEMENT
"Posisi Pak Amien Rais, dia kan ceramah, diundang, saya kira tidak ada masalah untuk itu. Gini, di DKI kan enggak sedang ada Pilkada, dia dukung gubenur DKI. Wong enggak ada Pilkada," ucap Amin.
Sementara itu jika ada pihak yang beranggapan isi ceramah tersebut mengandung unsur fitnah atau pun kebohongan, maka hal tersebut menjadi kewajiban pihak kepolisian.
"Kita ya, kalau ada indikasi ada fitnah, harus ada yang melaporkan ke polisi dong," tutup Tjahjo.