Mendagri soal Politisi Sontoloyo: Presiden Ingatkan Saya Harus Santun

24 Oktober 2018 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi foto bersama dengan salah satu pedagang di Pasar Karangayu, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Dok.  Agus Suparto/Presidential Palace)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi foto bersama dengan salah satu pedagang di Pasar Karangayu, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Agus Suparto/Presidential Palace)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut politisi yang mengkritisi kebijakan dana kelurahan sebagai politisi sontoloyo. Merespons itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menilai pernyataan itu merupakan pengingat bagi jajaran pemerintahannya untuk bersikap santun.
ADVERTISEMENT
"Jadi intinya sebagai Presiden mengingatkan kepada saya bahwa sebagai politisi yang sekarang sebagai Mendagri ya harus santun," kata Tjahjo di Kementrian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
Tak hanya itu, Jokowi juga berusaha mengingatkan politisi untuk berpolitik santun dengan menyampaikan informasi secara benar. dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Menyampaikan pemberitaan jangan bohong, menyampaikan suatu pemberitaan harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Mendagri Tjahjo Kumolo di gedung KPK, Rabu (5/9/18). (Foto: Eny Immanuella Gloria/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tjahjo Kumolo di gedung KPK, Rabu (5/9/18). (Foto: Eny Immanuella Gloria/kumparan)
Jokowi sudah menjelaskan maksud pernyataannya terkait politisi sontoloyo. Menurutnya, politisi sontoloyo ditujukan kepada politisi yang masih menggunakan cara tak sehat untuk mengambil perhatian masyarakat demi kepentingan pemilu.
"Kalau masih memakai cara-cara lama seperti itu, masih politik kebencian, politik SARA, politik adu domba, politik pecah belah. Itu yang namanya politik sontoloyo," Kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/10).
ADVERTISEMENT
"Banyak cara-cara yang tidak sehat digunakan oleh politisi. Segala jurus dipakai untuk memperoleh apa? Simpati rakyat," ucapnya.