Mendikbud soal Cadar UIN: yang Penting Itu Perilaku, Bukan Pakaian

6 Maret 2018 19:15 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhadjir Effendy (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhadjir Effendy (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Larangan penggunaan cadar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menuai kritik dari masyarakat luas. Namun, Mendikbud Muhadjir Effendi mengaku belum menemukan larangan sejenis di tingkat sekolah.
ADVERTISEMENT
"Sepanjang yang saya pantau enggak ada," kata Muhadjir di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/3).
Dia mengatakan, Kemendikbud tidak pernah mempermasalahkan soal aturan berpakaian. Sebab, masalah berpakaian siswa menurut Muhadjir dinilai bukan merupakan hal yang utama dalam penilaian.
"Yang kita nilai sikap dan kelakuannya. (Pakaian) yang penting sopan dan dia dalam berperilaku tidak menunjukkan yang aneh-aneh, saya kira ndak masalah," ujarnya.
Namun, untuk masalah aturan berpakaian siswa, Muhadjir mengaku, Kemendikbud akan menyerahkan ke sekolah masing-masing. Ia merasa, sebagai menteri tidak perlu ikut campur terkait hal tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir. Ia mengatakan, akan menyerahkan soal aturan berpakaian mahasiswa kepada pihak universitas.
"Jadi yang namanya mahasiswa itu kan, apakah pakai jilbab, apakah pakai cadar, semua peraturan yang ini peraturan sudah kami serahkan ke perguruan tinggi, dalam otonominya," kata Nasir di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/3).
ADVERTISEMENT
"Yang penting adalah jangan sampai timbul radikalisme. Kalau itu sampai timbul radikalisme, rektor yang saya panggil," tambahnya.
Namun untuk kasus pelarangan penggunaan cadar di UIN Sunan Kalijaga, ia mengatakan pihak yang berwenang merupakan Kementerian Agama. Sebab, UIN dibawahi oleh Kementerian Agama, bukan Menristekdikti.