Menengok Flyover Rawa Buaya yang Renggang dan Baru Beroperasi 6 Tahun

27 Desember 2018 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu pilar penyangga di jalan layang (flyover) Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, sedang diperbaiki karena mengalami pergeseran. Rencananya, penyangga beban antara pilar dan girder (pot bearing) aka dilepas dan digantikan dengan girder baru.
ADVERTISEMENT
Perbaikan pilar penyangga tersebut membuat akses jalan menuju flyover ditutup total. Buntutnya, arus lalu lintas di area flyover mengalami kemacetan. Rekayasa lalu lintas di sekitar Rawa Buaya pun diberlakukan untuk mengurai kepadatan volume kendaraan.
Alat penyanggah flyover Rawa Buaya. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alat penyanggah flyover Rawa Buaya. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Usia flyover yang memiliki panjang 929 meter dengan lebar 8 meter ini terbilang masih muda, yakni baru 6 tahun beroperasi. Setelah dua tahun dibangun pada 2010, jembatan yang mengapit jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) tersebut akhirnya rampung dan diresmikan pada Sabtu, 28 Juli 2012, oleh mantan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Lebih dari Rp 130 miliar dana digelontorkan untuk membangun jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta ini.
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Persimpangan perlintasan kereta api dan jalan raya di kawasan Rawa Buaya yang kerap menimbulkan kemacetan membuat pemerintah gencar merealisasikan pembangunan fylover tersebut. Tak hanya itu, jalan ini juga lebih memudahkan pengendara mengakses jalan menuju bandara.
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar, Kementerian PUPR Jakarta Metro, Erwin, mengatakan, rencana perbaikan flyover tersebut memang sudah ada rencana untuk direhabilitasi. “Paketnya (rehab) dimulai tahun ini dan diselesaikan di tahun ini (2018) juga. Namun demikian pekerjaannya baru dilaksanakan di bulan-bulan ini. Mungkin dari beberapa minggu ini saja,” kata Erwin saat dihubungi, Rabu, (26/12).
Kemacetan di sekitar flyover Rawa Buaya. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan di sekitar flyover Rawa Buaya. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Saat ini, kendaraan dari Kembangan menuju ke Pluit diarahkan melalui jalan Arteri - Cengkareng - Pluit. Pengalihan arus lalu lintas dari Kembangan mengarah Pluit telah diterapkan sejak pukul 20.00 WIB Rabu malam. Penutupan jalan lalu lintas mengarah flyover itu menggunakan barrier beton atau MCB.