Mengapa Putra Mahkota Saudi Samakan Khamenei dengan Hitler?

3 April 2018 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Mohammed bin Salman (Foto: http://www.spa.gov.sa/?lang=en)
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Mohammed bin Salman (Foto: http://www.spa.gov.sa/?lang=en)
ADVERTISEMENT
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) menyamakan pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei dengan Adolf Hitler, pemimpin Nazi dalam Perang Dunia II. Hal ini disampaikannya berkali-kali sejak akhir tahun lalu dalam setiap wawancara.
ADVERTISEMENT
Pernyataan serupa juga disampaikan MbS dalam wawancara khusus dengan media Amerika Serikat The Atlantic pada Senin (2/4). Menurut dia, Khamenei yang merupakan junjungan umat Syiah Iran itu bahkan lebih buruk ketimbang Hitler.
"Saya yakin pemimpin tertinggi Iran membuat Hitler terlihat lebih baik," kata putra Raja Salman Ini.
Kepada editor senior The Atlantic yang mewawancaranya, Jeffrey Goldberg, MbS menjelaskan maksud pernyataannya itu. Menurut dia, Hitler mencoba menguasai Eropa, dan itu tindakan yang buruk. Tapi Khamenei berbuat lebih parah dari itu.
"Hitler tidak melakukan apa yang pemimpin tertinggi (Khamenei) coba lakukan. Hitler mencoba menaklukkan Eropa. Itu buruk," kata MbS.
"Iya, sangat buruk," kata Goldberg menimpali.
"Tapi pemimpin tertinggi mencoba menaklukkan dunia. Dia percaya memiliki dunia ini. Mereka berdua orang jahat. Dia (Khamenei) adalah Hitler-nya Timur Tengah," lanjut MbS.
Khamenei. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Khamenei. (Foto: Reuters)
Menurut MbS, ketika Hitler berkuasa tidak ada yang tahu apa yang bisa dia lakukan. Hitler membantai umat Yahudi dalam peristiwa Holocaust. Peristiwa yang sama bisa terjadi di Timur Tengah di tangan Khamenei.
ADVERTISEMENT
Saudi dan Iran diketahui bersaing ketat dalam berbagai konflik di Timur Tengah, salah satunya yang paling sengit adalah di Yaman dan Suriah. Perang proksi kedua negara menewaskan ribuan warga sipil.
"Kami tidak ingin melihat apa yang terjadi di Eropa terjadi di Timur Tengah. Kami ingin menghentikannya melalui langkah politik, langkah ekonomi, langkah intelijen. Kami ingin menghentikan perang," kata MbS.
Sebelumnya pada 2017 dan beberapa wawancara di tahun ini MbS telah mengatakan hal itu. Menyamakan Khamenei dengan Hitler menuai kecaman dari pemerintah Teheran yang menyebut MbS "tidak dewasa dan berpikiran sempit."
Dalam wawancara dengan The Atlantic, MbS kemudian ditanya apakah konflik antara Saudi dan Iran berkaitan dengan sentimen keagamaan Sunni dan Syiah.
ADVERTISEMENT
MbS membantahnya. Menurut dia, ideologi Syiah Iran adalah ideologi ekstrem yang meyakini jika disebarkan maka "Imam yang tersembunyi akan muncul dan menguasai dunia". Pemahaman ekstrem ini, kata MbS, membuat Iran berada bersama Ikhwanul Muslimin dan ISIS dalam "segitiga jahat".
Saudi sendiri, kata dia, tidak punya masalah dengan umat Syiah. Bahkan di Saudi ada banyak warga Syiah.
"Syiah hidup normal di Arab Saudi. Kami tidak ada masalah dengan Syiah. Masalah kami adalah dengan ideologi rezim Iran. Masalah kami adalah, kami merasa mereka tidak berhak mencampuri masalah dalam negeri kami," tegas MbS.