Mengenal D-Company, Yakuza-nya India

12 Januari 2018 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan di India. (Foto: Cathal McNaughton/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan di India. (Foto: Cathal McNaughton/Reuters)
ADVERTISEMENT
Sindikat kejahatan terorganisasi di Jepang bernama Yakuza kembali mencuri perhatian publik setelah seorang yang merupakan mantan bos kelompok tersebut ditangkap di Thailand.
ADVERTISEMENT
Diketahui pria bernama Shigeharu Shirai (72) telah menjadi buronan sejak tahun 2003 karena kasus pembunuhan.
Keberadannya diketahui pihak kepolisian setelah foto-foto dirinya dengan tato di sekujur tubuh dan salah satu jarinya yang hilang menjadi viral di dunia maya. Kini Shirai telah diamankan pihak kepolisian setempat dan akan segera diekstradisi ke Jepang.
Kelompok Yakuza bukan kelompok biasa. Geng kriminal ini mengatur hampir semua bisnis ilegal di Jepang seperti perjudian, narkotika, prostitusi, peminjaman uang dengan bunga tinggi, perlindungan terhadap aksi kekerasan hingga tindakan kriminal kerah putih.
Selain Jepang, mafia yang mirip dengan Yakuza juga ada di India.
Keluarga korban karena berdesakan di kereta India (Foto: Reuters/Danish Siddiqui)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban karena berdesakan di kereta India (Foto: Reuters/Danish Siddiqui)
Kelompok mafia di India dikenal dengan nama D-Company. Mulanya kelompok ini didirikan pada tahun 1976 oleh Dawood Ibrahim bersama saudara lelakinya dan tujuh teman sebagai geng remaja biasa.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Dawood bekerja untuk seorang penyelundup lokal bernama Basu Dada. Basu Dada merupakan sahabat dari ayah Dawood yang bekerja sebagai polisi di India. Kemudian, persahabatan keduanya hancur setelah Basu Dada menghina ayah Dawood.
Merasa tak terima, Dawood bersama saudara lelakinya dan tujuh temannya yang masih remaja menyerang Basu Dada dengan botol soda.
Setelah melakukan penyerangan terhadap Basu Dada, Dawood bersama kakak lelakinya, Khalid Phelewan memulai operasi penyelundupannya sendiri dan menamai perusahaan ilegal tersebut dengan nama D.Dawood.
Selanjutnya, D-Company mulai melakukan berbagai tindakan kriminal seperti bisnis properti ilegal, pemalsuan uang, penyelundupan, narkoba hingga jual beli senjata ilegal di Mumbai.
Karenanya, Dawood terlibat konflik dengan geng terkuat di wilayah Mumbai, bernama geng Pathan. Tahun 1986 Dawood berhasil menyingkirkan kepemimpinan geng Pathan di Mumbai dan mulai mengambil alih wilayah kekuasaan geng tersebut.
ADVERTISEMENT
Tahun 1993, D-Company semakin gencar melancarkan aksi kejahatannya, bahkan menjadi dalang dari pengeboman Mumbai di tahun tersebut. Akibatnya 257 orang tewas dan 713 lainnya luka-luka setelah didera 12 kali ledakan bom.
Mengutip dari BBC, motif pengeboman tersebut sebagai alat pembalasan atas kematian umat islam yang terbunuh dalam kerusuhan agama di kota Bombay yang terjadi selama berbulan-bulan.
Kebakaran di Mumbai, India. (Foto: Reuters/Danish Siddiqui)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran di Mumbai, India. (Foto: Reuters/Danish Siddiqui)
Tahun 1997, D-Company kembali membuat teror dan bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap produser musik Bollywood Gulshan Kumar.
Pada tahun 2015, laporan oleh Kongres AS menuduh bahwa D-Company adalah sindikat kriminal beranggotakan 5.000 orang dan tersebar di Pakistan, India, juga Uni Emirat Arab.
Mereka menyakini, D-Company terlibat dalam serangan oleh ISIS dan disinyalir masuk ke Laskar e-Taiba dan al-Qaidah.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan, sejak tahun 2003, Dawood telah meninggalkan Dubai lantaran menjadi target pembunuhan dari kelompok mafia lain dan jadi buruan pemerintah India.