Mengenal Kelompok Suka Quran yang Digagas Luthfi Hasan di Sukamiskin

3 Oktober 2017 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelompok Suka Quran (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kelompok Suka Quran (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kelompok Suka Quran. Bagi yang pertama kali mendengar mungkin mengira kelompok ini merupakan kelompok pengajian pada umumnya. Kelompok Suka Quran ini merupakan kumpulan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Mereka, yang sebagian besar koruptor, membaur menjadi satu dalam sebuah kelompok keagamaan. Tujuannya sama dengan yang ada di luar jeruji, yakni menguatkan iman dan keislaman.
Salah satu anggota kelompok Suka Quran, Didit Albdulmajid, mengatakan cikal bakal kelompok Suka Quran ini muncul tahun 2014. Pencetusnya adalah mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang tersandung kasus impor daging sapi.
"Yang menggagas di awal ustaz LHI, Ustaz Luthfi Hasan Ishaaq, karena yang punya ilmunya beliau, yang punya jaringannya beliau, Alquran yang tadinya barang asing di sini. Sekarang, kita apa-apa sekarang kembalinya ke Alquran," kata Didit saat dijumpai di acara launching buku karya kelompok Suka Quran di Lapas Sukamiskin, Bandung, Selasa (3/10).
Lapas Sukamiskin (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Sukamiskin (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Tahun awal, kata dia, kegiatan mengaji baru hanya diadakan sebanyak sepekan sekali. Kala itu, pengajian diadakan mulai dari jam 10.00 WIB hingga menjelang waktu salat Zuhur.
ADVERTISEMENT
Namun, tahun 2015 kelompok ini mulai ada peningkatan baik peserta maupun intensitas kegiatannya. Di tahun 2015, pengajian dilakukan 4 kali dalam seminggu mulai dari pagi hingga siang hari.
"Terus berubah lagi, di tahun 2016, ngajinya bukan di pagi hari tapi di sore hari, dari habis Ashar sampai Magrib," ungkap Didit.
Di tahun 2016 ini kegiatan mengaji kelompok Suka Quran mulai dilakukan setiap hari.
Hingga saat ini, Didit mengatakan ada sekitar 150 napi di Lapas Sukamiskin yang mengikuti kegiatan belajar mengaji itu. Dan, 40 orang di antaranya merupakan peserta aktif yang juga membuat inovasi bagi kelompok Suka Quran.
"Temen-temen Suka Quran ini, temen-temen yang mengambil pilihan sikap untuk berinteraksi dengan Alquran secara intensif. Dari mulai yang tidak bisa sama sekali hingga yang menguasai, dari yang tidak bisa hingga menempuh jalan untuk menghafalkan, semuanya bahu membahu untuk belajar tentang itu semua," tambahnya.
Kelompok Suka Quran (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kelompok Suka Quran (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Sementara untuk pengajarnya merupakan ustaz-ustaz yang ada di daerah Bandung dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Karena sudah maju, kelompok Suka Quran ini sekarang tak hanya mengaji bersama. Mereka juga mengadakan kegiatan sosial seperti baksos dan menyantuni anak yatim untuk mengimplementasikan pendidikan agama yang mereka dapatkan.
"Sehingga kami merasa selama di Sukamiskin ini waktu kurang, karena habis untuk itu semua," kata dia.
Kelompok Suka Quran ini layaknya kelompok lain yang ada di Sukamiskin, seperti kelompok Suka Tenis untuk pecinta olah raga tenis.