Mengenal Kursi Kehidupan Milik Stephen Hawking

14 Maret 2018 22:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stephen Hawking. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking. (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Dunia sains sedang berduka. Mereka baru saja kehilangan salah satu pemikirnya, Stephen Hawking. Ilmuwan yang terkenal dengan teori alam semesta ini, harus menyudahi perjalanan hidupnya di usia ke-76.
ADVERTISEMENT
Sejak usia 21 tahun, Hawking sudah didiagosis menderita Amyotropic Lateral Sclerosis (ALS). Dampak penyakit ini sangat besar bagi dirinya. Hawking tidak bisa bergerak maupun bicara.
Namun, ketidakmampuanya untuk menggerakkan tubuh tidak menyurutkan semangatnya untuk terus menyumbangkan pemikirannya dalam dunia ilmu pengetahuan. Singkatnya, ia terus berkarya dengan bantuan perangkat teknologi bernama "kursi kehidupan". Alat itu berupa kursi roda yang terintegrasi dengan komputer dan perangkat canggih lain untuk membantunya bergerak dan berkomunikasi.
Tercatat sejak 1997, Hawking sudah menggunakan "kursi kehidupan". Sejak saat itu, Hawkin berkomunikasi lewat kursi tersebut. Dalam laman resmi Hawking dijelaskan, kursi yang digunakan Hawking tersebut merupakan tekhnologi The Assistive Context-Aware Toolkit (ACAT) yang sengaja dibuat untuk penderita ASL seperti Hawking.
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
Diketahui di dalam layar komputer pada kursi tersebut terdapat keyboard dan sebuah kursor. Di laman tersebut dijelaskan, selain layar komputer, pada kursi tersebut juga di lengkapi dengan sistem sensor infra merah dan webcam. Kedua alat tersebut dipasang untuk mendeteksi gerakan wajah. Untuk mendeteksi gerakan wajahnya, Hawking menggunakan sistem yang ia sebut dengan EZ keys.
ADVERTISEMENT
Dari gerakan wajah inilah kemudian Hawking dapat memilih huruf yang ada di layar komputer kursinya.
"Saya bisa memilih karakter dengan gerakan pipi saya, gerakan pipi saya ini akan terdeteksi oleh inframerah yang sudah terpasang di sisi kacamata saya," tulis Hawking dalam laman resminya.
Cara kerjanya sederhana, di dalam laman itu dijelaskan, Hawking tidak perlu memilih satu persatu karakter. Karena di dalam sistem komputer di kursinya itu sudah terprogram banyak kosa kata.
"Saya hanya perlu mengetikkan beberapa karkater pertama sebelum saya dapat memilih keseluruhan kata," ujarnya.
Seluruh kata yang tersedia dalam ACAT diambil dari buku atau ceramah Hawking. Menurutnya ia hanya membutuhkan software khusus untuk memasukkan kosa kata baru ke ACAT.
ADVERTISEMENT
Dalam laman tersebut, dijelaskan juga soal kemampuan Hawking yang dapat menggerakkan mouse di windows. Dengan kemampuan tersebut Hawking dapat mengoperasikan seluruh komputernya.
"Saya dapat mengecek email menggunakan Microsoft Outlook, menjelajah internet menggunakan Firefox dan menulis dengan Microsoft Word," ujarnya.