Mengenal Mesin Voting Elektronik, EVM, dalam Pemilu Raksasa India

11 April 2019 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesin Electronic Voter Verifiedable Paper Audit Trail (VVPAT) (kiri) dan Electronic Voting Machine (EVM) alat yang digunakan untuk pemilu di India Foto: AFP/DIPTENDU DUTTA
zoom-in-whitePerbesar
Mesin Electronic Voter Verifiedable Paper Audit Trail (VVPAT) (kiri) dan Electronic Voting Machine (EVM) alat yang digunakan untuk pemilu di India Foto: AFP/DIPTENDU DUTTA
ADVERTISEMENT
India menggelar pemilu yang dimulai pada Kamis (11/4). Dijuluki "pemilu raksasa" karena ini adalah pesta demokrasi terbesar di dunia dengan 900 juta pemilih. Untuk menampung suara para pemilih, India menggunakan Mesin Voting Elektronik atau EVM.
ADVERTISEMENT
Dikutip AFP, EVM akan digunakan dalam tujuh fase pemilu hingga Mei mendatang di India. Ada jutaan alat serupa kotak suara ini yang dikirim ke seluruh India termasuk pelosok-pelosok, dari gunung hingga hutan.
Untuk wilayah tak terjangkau kendaraan, petugas komisi pemilu India mengantar EVM ke TPS dengan berjalan kaki, mengendarai gajah atau unta.
Proses distribusi logistik pemilu di India. Foto: REUTERS/Rupak De Chowdhuri
EVM pertama kali diuji coba di India pada 1982, namun baru digunakan pada pemilu pada 1999. Kini, EVM telah menggantikan kertas suara pada pemilihan lokal, negara bagian, hingga pemilihan umum di negara tersebut.
Mengutip India Times, EVM terdiri dari unit, yakni unit kendali di luar bilik suara dan unit suara di dalam bilik. Sebelum pemilih bisa menggunakan hak suara, petugas TPS akan menekan tombol di unit kendali untuk mengaktifkan mesin voting.
ADVERTISEMENT
Pemilih lalu memilih dengan salah satu tombol biru di unit suara yang bergambar atau bertuliskan kandidat pilihan mereka. Begitu tombol biru ditekan, pemilih tidak bisa memencet tombol lainnya sehingga memastikan satu orang-satu suara.
Petugas mengecek EVM pada pemilu di India. Foto: REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Pilihan mereka akan tercatat di unit kendali EVM. Alat yang diproduksi massal oleh Bharat Electronics Limited di Bangalore dan Electronics Corporation of India Limited di Hyderabad ini mampu menyimpan maksimum 3.840 suara.
Jika terjadi kerusakan di tengah pemilihan, maka EVM akan diganti yang baru. Suara yang terekam sebelumnya tidak akan hilang, tetap tersimpan di memory EVM.
EVM ditenagai oleh baterai alkaline 6 volt sehingga tidak memerlukan listrik. Hal ini agar EVM tetap bisa digunakan di wilayah-wilayah terpencil India yang belum masuk listrik atau listriknya tidak stabil.
Mesin Voting Elektronik (EVM) alat yang digunakan untuk pemilu di India. Foto: AFP/MONEY SHARMA
Sejak tahun 2001, muncul kritikan dari oposisi soal rentannya EVM diretas. Komisi pemilihan India (ECI) membantah EVM rawan kecurangan. Karena kritikan terus berdatangan, akhirnya ECI menambahkan fitur kertas pemilih atau VVPAT di mesin EVM.
ADVERTISEMENT
Jadi jika pemilih telah menggunakan EVM akan keluarga secarik kertas VVPAT berisi pilihannya. Pemilih bisa melihat apakah pilihannya sesuai sebelum meletakkannya di kotak suara tersegel. Nantinya, VVPAT ini akan digunakan sebagai alat cross-check penghitungan suara.
Menurut pemerintah India, EVM memudahkan proses penghitungan pemilu dan menghindari kecurangan. EVM juga bisa meminimalisir kejadian surat suara tak terhitung karena rusak. Selain itu, tanpa menggunakan kertas suara yang berukuran besar maka negara bisa berhemat dan proses ini ramah lingkungan.
Suasana pemungutan suara di Majuli, India. Foto: REUTERS/Adnan Abidi