Mengenal Suh Hoon, Pria yang Menjadi Kunci Pertemuan Dua Korea

28 April 2018 15:46 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suh-hoon menangis (Foto: Pool via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Suh-hoon menangis (Foto: Pool via Reuters)
ADVERTISEMENT
Suh Hoon, kepala Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan terlihat begitu haru dengan terlaksananya pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae In dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Ia yang saat pertemuan berada di belakang Presiden Moon dan Sekretaris Presiden Im Jong-seok, terlihat tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan hingga meneteskan air mata.
ADVERTISEMENT
Memang, bila ditanya siapa yang berjasa atas pertemuan dua pemimpin negara itu maka salah satunya adalah Suh. Impiannya, yang hampir selama 18 tahun ia perjuangkan akhirnya terwujud. Selama menjadi intelijen Korea Selatan, Suh sudah melakukan banyak sekali perjalanan ke Korea Utara untuk membicarakan perdamaian.
Pada Jumat (27/4) lalu, untuk pertama kalinya semenjak perang pecah pada 1950-53, Presiden Korea Utara menjajakkan kaki di Korea Selatan.
Dilansir Reuters, Sabtu (28/4) pertemuan pada Jumat lalu berhasil menjadi kenyataan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun kepemimpian Presiden Moon. Keputusan Moon untuk memilih Suh dinilai merupakan keputusan yang tepat. Senada dengan apa yang disampaikan Moon saat memilih Suh: "Dia orang yang tepat" untuk menghidupkan kembali hubungan antar dua Korea.
ADVERTISEMENT
Suh, yang secara pribadi membantu pertemuan antar dua Korea pada 2000 dan 2007 dipandang sebagai pakar penting yang tahu seluk beluk Korea Utara. Di Korea Selatan, ia dikenal sebagai seseorang yang sering bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il pada tahun-tahun tersebut.
Suh yang kini berusia 64 tahun juga pernah tinggal di Korea Utara selama dua tahun pada akhir 1990an. Sehingga tidak salah, dia dianggap sebagai orang yang paham betul tentang Korea Utara.
"Dia dipilih karena sudah tahu cara kerjanya dan apa yang harus dilakukan, dan Moon memberinya bimbingan politik yang jelas," kata ahli kajian Korea Utara, John Delury, di Universitas Yonsei di Seoul.
Namun demikian, dalam laporan Reuters, pihak kepresidenan Korea Selatan menolak berkomentar tentang peran Suh atas terlaksananya pertemuan itu.
Kim Jong Un dan Suh-hoon. (Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un dan Suh-hoon. (Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
Usaha Suh pertemukan dua Korea
ADVERTISEMENT
Pada Maret lalu, Suh merupakan bagian dari 10 delegasi yang mengunjungi Kim Jong Un di Pyongyang. Pada pertemuan itu, Kim tidak hanya setuju bertemu dengan Moon, tetapi Kim pun mengatakan bersedia berdiskusi tentang denuklirisasi dengan Presiden AS Donald trump.
Hal itu membuat Suh dan delegasi lainnya tercengang. Pertemuan itu diprediksikan akan terjadi pada akhir Mei atau awal Juni mendatang.
Suh juga digadang sebagai aktor di balik perjalanan direktur CIA yang kini jadi Menlu AS Mike Pompeo saat berkunjung ke Pyongyang pada 31 Maret lalu.
Secara terpisah, Trump membeberkan keberhasilan Pompeo saat bertemu dengan Kim. Dia mengatakan bahwa Pompeo berhasil membentuk 'Hubungan baik' dengan Kim dan pertemuan itu berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa, hubungan yang baik sangat berpegaruh dalam terselenggaranya acara ini," kata peneliti di Institute Strategi Keamanan Nasional Seoul, Moon Hong-sik.
Moon Hong-sik pun mengatakan bahwa Suh tidak hanya memiliki hubungan yang baik dengan Pompeo, tetapi juga dengan mantan kepala intelijen Korea Utara, Kim Yong Chol.
Pada pertemuan Jumat lalu, Suh juga merupakan satu dari dua pejabat yang dipilih Moon untuk berdialog secara resmi dengan Kim Jong Un.