Menggandeng Tangan Presiden Moon, Kim Jong-un Menyeberang ke Korsel

27 April 2018 9:00 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
ADVERTISEMENT
Kim Jong-un menjadi pemimpin pertama Korea Utara yang pernah menyeberang ke Korea Selatan sejak Perang Korea berakhir pada 1953. Sambil tersenyum, Kim disambut Presiden Korsel Moon Jae-in dengan hangat untuk melakukan pertemuan bersejarah demi perdamaian kedua negara.
ADVERTISEMENT
Kim tiba di garis demarkasi kedua negara, atau yang dikenal dengan Zona Demiliterisasi (DMZ), pada pukul 9.30 Jumat waktu setempat (27/4). Dengan uluran tangan, Moon menggandeng Kim untuk melintasi garis batas masuk ke wilayah Korsel. Kim lantas melintasinya.
Sejurus kemudian, Kim melakukan tindakan tidak terduga. Dia mengajak Moon untuk sejenak merasakan berada di Korea Utara. Moon melangkahkan kakinya ke Korut, lalu bersama Kim kembali ke Korsel untuk masuk ke desa gencatan senjata Panmunjom.
Kedua pemimpin kemudian diberikan bunga oleh seorang bocah lelaki dan perempuan, warga Panmunjom. Di atas karpet merah, keduanya disambut oleh tentara Korsel berkostum parade, musik-musik tradisional Korea membahana.
Seperti ciri khasnya, Kim mengenakan baju safari lengan panjang hitam dan berkacamata. Sementara delegasi yang mengirinya mengenakan seragam militer atau jas berdasi. Sepanjang perjalanan, Kim dan Moon hampir tidak lepas menggandeng satu sama lain.
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
Dalam tulisannya di buku tamu di Rumah Perdamaian, tempat perundingan digelar, Kim menuliskan:
ADVERTISEMENT
"Sejarah yang baru dimulai sekarang. Zaman perdamaian, titik awal sejarah."
Kedua negara masih dalam status berperang setelah Perang Korea berakhir hanya dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Dalam bertahun-tahun belakangan, hubungan negara memburuk lantaran Korut mengembangkan senjata nuklir yang membuat khawatir kawasan.
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Reuters Tv)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Reuters Tv)
Pertemuan kali ini menjadi babak baru membaiknya hubungan kedua negara, diawali dengan penampilan kedua atlet dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang pada Februari lalu. Rencananya, kedua pemimpin akan menanam pohon di Panmunjom sebagai simbol pertemuan kedua pemimpin.
Dalam perundingan yang disambut baik Amerika Serikat ini, diharapkan dicapai komitmen denuklirisasi dan dihentikannya uji coba rudal balistik Korea Utara. Bahkan bukan tidak mungkin - walau kemungkinannya sangat kecil - reunifikasi. Hal ini disampaikan media Korut, KCNA, jelang pertemuan Kim.
ADVERTISEMENT
"Pemimpin Tercinta (Kim) dengan hati yang terbuka akan berdiskusi dengan Moon Jae-in semua isu yang muncul dalam meningkatkan hubungan antar-Korea dan meraih perdamaian, kemakmuran, dan reunifikasi semenanjung Korea," tulis KCNA.
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Reuters Tv)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in. (Foto: Reuters Tv)