Mengikuti Pengajian Gus Miftah di Sebuah Kelab Malam di Yogya

14 September 2018 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Gus Miftah menjadi viral setelah video kajian agamanya di sebuah kelab malam di Bali menjadi pro kontra di dunia maya. Meski telah viral, pria berusia 37 tahun dengan nama lengkap KH Miftah Maulana Habiburrahman itu tetap semangat melanjutkan kegiatan dakwah di tempat lain.
ADVERTISEMENT
Gus Miftah kembali mengisi kajian agama di tempat hiburan malam Boshe VVIP Club Yogyakarta, Kamis (14/9). Ternyata, sudah sejak tahun 2006 dia mengisi siraman rohani di kelab malam itu.
Mengenakan pakaian kasual, Gus Miftah tiba di Boshe pukul 18.00 WIB. Sebelum memulai kajian agamanya, ia terlebih dahulu salat Magrib.
Selang beberapa saat kemudian, puluhan pekerja kelab mulai berdatangan dan mengambil tempat masing-masing. Pekerja perempuan sebagian besar menggunakan jilbab, bahkan tak sedikit juga yang menutupi setengah mukanya hingga hanya terlihat bagian mata ke atas. Sedangkan pekerja pria menggunakan pecis.
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Gus Miftah bersiap dan mulai naik ke atas panggung. Ia tampaknya paham betul di mana sedang berdakwah. Pemilihan bahasa yang ringan dan mudah dicerna menarik para jemaah. Selama satu jam mereka tampak begitu khusyuk memperhatikan ceramah Gus Miftah, ada juga yang sedikit terisak.
ADVERTISEMENT
Dalam ceramahnya, Gus Miftah sempat menyinggung video viralnya di media sosial. Ia tak henti-hentinya mengingatkan para jemaah untuk tetap sabar menghadapi berbagai cemooh di luar sana.
"Ada yang bilang (video viral kemarin) memalukan. Lebih memalukan mereka yang melihat maksiat tapi tidak ada solusi," ucapnya.
Ditemui seusai pengajian, Gaby (21) yang telah bekerja selama dua tahun di Boshe mengaku sudah rajin mengikuti pengajian bersama Gus Miftah.
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
"Kita juga pingin dapat pencerahan. Kita kerjanya malam, siang istirahat jarang dapat pencerahan. Sempat syok kalau liat komen-komennya (video viral) mereka (netizen)," ungkap Gaby.
Sambil terisak, Gaby merasa sedih saat ada yang bilang tempat kerjanya tidak pantas untuk diberikan pencerahan. Padahal, ia mengaku banyak hal positif yang diambilnya dari kajian-kajian agama yang selama ini diikutinya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Gaby menyebut bekerja di kelab malam seperti ini bukan atas kemauannya, tetapi karena keadaan.
"Sedih saja lihat langsung kabar kaya gitu. Apa salahnya coba?" ucapnya.
Sementara Gaby menyebut Gus Miftah merupakan sosok yang hebat. Dakwahnya selama ini banyak memberikan masukan yang dapat diterimanya dengan baik.
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kajian agama oleh Gus Miftah di Boshe Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
"Harapannya bisa dicontoh tempat lain. Kalau untuk (saya), kerja di tempat lain (yang lebih baik) pasti ada," lanjutnya.
Ditemui di kesempatan berbeda, HRD Coorporate Boshe Yogya Titik Sugiarti mengatakan, kajain agama rutin digelar setiap dua minggu sekali. Tujuannya sederhana, yakni ingin mengingatkan para pekerja untuk tidak pernah melupakan Allah.
"Ini pengajian rutin sejak 2006, jadi bukan karena ada yang viral kemarin," kata Titik.
ADVERTISEMENT
"Owner kita berpesan walau kerja seperti ini jangan sampai kita melupakan Tuhan. Di sini bukan diwajibkan, tapi kita kemauan masing-masing," imbuhnya.
Menurut Titik, Gus Miftah sendirilah yang secara sukarela membagikan ilmunya kepada para karyawan Boshe. Bahkan, tak sedikit juga karyawan yang menanyakan kapan pengajian diadakan kembali, misal saat libur bulan Ramadan.
"Gus Miftah masuk ke sini dengan ikhlas dan memberikan ilmu ke anak-anak. (Beliau) berpesan juga kalau jangan lupa ibadah," pungkasnya.