Mengingat Kembali Panasnya Debat Pertama Pilgub Jateng 2018

3 Mei 2018 5:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
ADVERTISEMENT
KPU akan kembali menggelar debat Pilgub Jateng 2018. Debat kedua bertema pelayanan publik dan perekonomian ini akan diselenggarakan di Hotel Best Western Premier Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5) malam.
ADVERTISEMENT
Debat terbuka kedua ini akan mempertemukan cagub-cawagub, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Kedua pasangan itu sebelumnya juga bertemu pada debat pertama yang mengangkat tema kesejahteraan sosial di Hotel Patra Jasa, Semarang, pada Jumat (20/4).
Pada debat pertama, Ganjar Pranowo-Taj Yasin menghadiri debat dengan kemeja putih. Sedangkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah mengenakan pakaian batik berwarna cokelat.
Ganjar membuka debat dengan menyampaikan visi misi dan program untuk lima tahun ke depan. Ganjar mengedepankan jargon lamanya soal birokrasi yang bebas korupsi.
"Kita harapkan Jawa Tengah semakin berdikari, sejahtera, mboten (tidak) korupsi, mboten ngapusi (tidak berbohong), yang menjadi nilai kultur birokrasi untuk melayani," ujar Ganjar saat debat, Jumat (20/4).
Ia juga menjelaskan untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut ia akan melakukan pemerataan pembangunan yang lebih inklusif dan berkualitas, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan karakter masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sudirman sejak awal debat melancarkan serangan. Ia mengkritisi capaian Ganjar selama menjabat sebagai gubernur Jateng. Menurutnya dalam lima tahun dipimpin Ganjar, pengangguran di Jawa Tengah masih banyak dan Kartu Tani yang diterbitkan dinilai gagal mensejahterakan petani.
"Lima tahun terakhir tak banyak kemajuan berarti, ekonomi di bawah rata-rata, penurunan kemiskinan hanya separuh dari target, pengangguran masih banyak dan kartu tani gagal menyejahterakan petani kita," kata Sudirman Said.
Sudirman juga menyerang Ganjar terkait angka putus sekolah dan kemiskinan yang tinggi. Menurutnya angka putus sekolah di usia 16-18 tahun masih mencapai 32,1 persen.
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
Terkait kemiskinan, mantan Menteri ESDM tersebut mengatakan kemiskinan merupakan sumber permasalahan di Jateng. Oleh karena itu ia berkomitmen untuk mengatasinya dengan menciptakan 5 juta lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
"Kami komitmen tingkatkan 6 persen (lapangan kerja) dalam 5 tahun, ciptakan 5 juta lapangan kerja dan semua dikerjakan dengan menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi," ujar Sudirman.
Namun tenryata target 5 juta lapangan kerja dipertanyakan oleh Ganjar. Bagi Ganjar target tersebut tidak realistis. Menanggapi hal itu, Sudirman mengungkapkan bahwa angka itu didapat setelah melalui kajian yang matang dari internal timnya.
"Tiap tahun 1,5 juta masuk angkatan kerja dari yang lulus SLTA dan Perguruan Tinggi. Tapi meski ada sebagian kerja sebagaiannya informal, setengah menganggur, kami mendorong golongan bekerja semu mendapat kerja, kita hitung 5 juta itu," ujar Sudirman.
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
Seperti tidak mau kalah dengan cagub, adu argumen juga terjadi antara para cawagub Taj Yasin dan Ida Fauziah di debat pertama Pilgub Jateng 2018. Keduanya membahas tentang angka kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Taj Yasin mengklaim angka kemiskinan di Jateng turun 2,21 persen dan angka itu dianggap capaian yang besar.
"2,21 persen itu angka yang sangat bagus dan nomor dua di nasional. Mbak Ida tahu enggak sih masalah apa yang ada di bawah untuk menurunkan angka tersebut?" tanya Taj Yasin.
Ida menanggapinya dengan mengatakan jumlah penurunan tersebut tidak mencapai target yang dipasang oleh Ganjar. Menurut Ida, masih ada 12,2 persen penduduk Jateng yang miskin.
"Nggih Gus, angka kemiskinan turun tapi tidak capai target yang ditargetkan Pak Ganjar dan Wagub. Kalau bicara data, masih ada 12,2 persen penduduk Jateng yang miskin," jawab Ida.
Mendapat jawaban tersebut Taj Yasin kembali menegaskan yang dilihat adalah hasil capaiannya. Karena menurutnya penurunan itu hasil terbaik, bahkan lebih tinggi dari DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Taj Yasin justru mempertanyakan janji Sudirman Said-Ida Fauziyah yang ingin menurunkan angka kemiskinan di Jateng hingga 6 persen. Menurutnya angka tersebut terlalu besar.
Merespons hal itu, Ida menjawab target itu bisa tercapai jika dirinya dan Sudirman mendapat kepercayaan memimpin Jateng dalam lima tahun ke depan. Ida kemudian membeberkan fakta bahwa target tersebut hampir dicapai oleh mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo.
"Itu bukan angka yang bombastis karena sesungguhnya saya baca Pak Bibit berhasil turunkan angka kemiskinan 5,7 persen, hampir 6 persen. Kalau kemudian saya dan Pak Dirman targetkan 6 persen, bukan sesuatu yang mustahil karena Pak Bibit bisa turunkan 5,7 persen," papar Ida.
Lalu, bagaimanakah debat kedua yang akan diselenggarakan malam nanti? Akankah ada saling serang argumen antara kedua paslon?
ADVERTISEMENT