Menguak Isi Situs Premium David Bond

13 Oktober 2017 13:54 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seperti rindu, penasaran harus dibayar tuntas. Apalagi menyoal David Bond, seorang pria asal Amerika Serikat yang namanya ramai dibicarakan lantaran dituding sebagai turis seks dan gemar mengambil keuntungan dari para perempuan Asia.
ADVERTISEMENT
Berbagai media di Asia mewartakan David Bond mengunggah video porno dirinya dengan para perempuan Asia yang ia temui saat berlibur di negara-negara Asia. Menurut rumor yang beredar, video porno tersebut lalu dijual di website VIP miliknya--tanpa ada konsensus dari sang perempuannya terlebih dahulu.
David Bond. (Foto: Facebook: David Hunter)
David sempat menampik dirinya mengunggah video porno dengan para perempuan yang ia temui. Bahkan, ia mengaku tak pernah sekali pun membuat video porno, apalagi menjualnya di website VIP miliknya.
Namun, David mungkin memang memiliki otak bisnis yang cerdik nan kontroversial. Berita rumor yang ramai tersebut diubahnya menjadi uang.
David menjelaskan, dirinya memang pernah sengaja mengelabui dan menghubungi beberapa stasiun berita, lalu mengatakan bahwa ia memiliki video ‘panas’ terbaru yang diunggah di website VIP miliknya.
ADVERTISEMENT
Tentu, ia sengaja berbohong agar berbagai media dan khalayak berbondong-bondong membeli akun premium untuk mengakses videonya.
Menindaklanjuti rumor yang turut ia besarkan sendiri, David kembali menegaskan bahwa isu video porno tersebut tidaklah benar dan hanya bagian dari strateginya untuk mendapatkan pelanggan website VIP-nya.
David Bond. (Foto: Facebook/Bel Nielsen)
Kebingungan dan kelindan rumor pun semakin rumit. Khalayak dibuat penasaran dengan benar-bohong pernyataan David dan pemberitaan media terkait video porno dirinya.
Untuk mencari jawaban, kumparan kemudian mengakses salah satu website milik David Bond, yakni www.thailandbydavidbond.com. Dengan harga 47 dolar AS, kumparan membuat akun premium yang bisa digunakan untuk menonton seluruh video unggahan David selama ia di Thailand.
Tampilan laman website David Bond terbilang sederhana. Di sebelah kiri terdapat beberapa kategori yang bisa diklik untuk melihat beberapa videonya. Di website thailandbydavidbond.com, ada beberapa kategori yang bisa diakses, yakni:
ADVERTISEMENT
Chapter 1, berisi enam video berisi tips dan trik melancong di Thailand, mulai dari cara menghindari biaya tarik tunai bank internasional, mencari AirBnB murah, hingga cara perpanjangan visa dengan prosedur yang murah dan mudah.
Laman website David Bond. (Foto: http://www.thailandbydavidbond.com/videos/)
Setelah menonton seluruh video di chapter 1, sahih dinyatakan bahwa kategori ini nihil video porno.
Chapter 2, berisi empat video tentang berbagai penipuan yang harus dihindari oleh para turis yang berlibur di Thailand. Misalnya, penipuan argo taksi dan harga jasa Tuk-tuk.
Lagi-lagi, setelah menonton seluruh video di chapter 2, sahih dinyatakan bahwa kategori ini juga nihil video porno.
Laman website David Bond. (Foto: http://www.thailandbydavidbond.com/videos/)
Chapter 3 berisi lima video mengenai tips dan trik mendapatkan ‘pasangan’ kencan di Thailand, terutama melalui aplikasi kencan daring. Nampak lihai dan tahu persis harus berbuat apa, David memaparkan beberapa hal penting bagi para pria sebelum mengajak perempuan Thailand berkenalan. Salah satu tipsnya adalah dengan mempelajari bahasa lokal sebagai langkah awal menarik perhatian.
ADVERTISEMENT
Tak cuma tips mendapatkan perhatian perempuan, David juga memberi informasi tentang beberapa kelab ciamik untuk dijelajahi di Thailand.
Menyusuri kelima video di chapter ini, lagi-lagi tak ada konten video porno.
Laman website David Bond. (Foto: http://www.thailandbydavidbond.com/videos/)
Penelusuran kembali dilanjutkan dengan menonton video di kategori BKK daygame session. Isinya adalah David menjadi ‘mentor’ bagi seorang kawan yang ingin berkenalan dengan perempuan Thailand. Ya, tak ada sama sekali konten seksual di kategori ini.
Satu lagi kategori video yang bisa ditonton adalah Ladyboy Expert, berisi video wawancara dengan seorang pria asing yang telah tinggal di Thailand tahunan lamanya dan bercerita tentang pengalaman berhubungan seksual dengan 16 lady boys di sana.
Laman website David Bond. (Foto: http://www.thailandbydavidbond.com/videos/)
Video ini hanya menampilkan sosok si pria asing dengan wajah yang diburamkan, dengan durasi 28 menit 20 detik. Walau bernuansa seksual, tidak ada cuplikan konten seksual yang ada di dalam rangkaian video.
ADVERTISEMENT
Selepas menjelajah kelima kategori awal, terdapat dua kategori lain yang tersisa. Namun anehnya, kedua kategori bernama the BLUE vault dan the RED vault tersebut mengandung ikon gembok.
Laman website David Bond. (Foto: http://www.thailandbydavidbond.com/videos/)
Dalam kedua kategori tersebut, terdapat total sembilan video yang tak bisa diakses. Sebetulnya, judul-judul video tersebut ‘memancing’ untuk dijelajah lebih lanjut. Semisal, salah satu video diberi judul ‘Date to Bedroom’.
Penasaran, kumparan mencoba untuk klik kategori the BLUE Vault. Kontennya cukup mengagetkan. Selain karena muncul gambar David Bond tengah memangku seorang perempuan dan gambar perempuan dengan belahan dada terbuka, kategori tersebut meminta anda untuk membayar biaya tambahan sebesar 10 dolar AS untuk akses seluruh videonya.
Laman website David Bond. (Foto: http://www.thailandbydavidbond.com/videos/)
Nyatanya, biaya 47 dolar AS yang dibayarkan saat membuat akun tak termasuk paket video di kategori. Dengan biaya tambahan 10 dolar itu pun, belum tentu ada jawaban soal konten porno. Dalam wawancara, dia sudah menjelaskan bahwa tak ada konten porno di dalam situsnya.
ADVERTISEMENT
Lagipula, untuk apa membayar lebih banyak lagi, lalu memperkaya laki-laki yang mengaku bertahan hidup dengan menggoda perempuan dan mengambil keuntungan darinya?
Seorang pria dengan akun YouTube Stephen Lee - Bule British mengaku tahu soal sepak terjang David Bond di Indonesia. Dalam video yang dia unggah belakangan, dia mengatakan David Bond 'merusak' beberapa wanita di Indonesia, termasuk di Yogyakarta. Dia juga membeberkan identitas asli David Bond serta lima nama aliasnya.
Terkait konten porno, Stephen menyebut konten-konten itu sudah dihapus. Sebelumnya memang ada, namun karena tekanan media, Bond kabarnya menghapus demi membuat citra baru di Indonesia sebagai pria baik-baik.
Jadi, mana yang Anda percaya?