news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengunjungi Museum Patah Hati di Kroasia

7 Oktober 2019 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepeda dan sepatu kenangan di Museum of Broken Relationship di Kroasia. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sepeda dan sepatu kenangan di Museum of Broken Relationship di Kroasia. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
ADVERTISEMENT
Kita memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghadapi patah hati. Ada yang membakar semua surat cinta dan foto-foto mantan pacar, ada yang menyimpan semua benda-benda kenangan di dalam gudang, dan ada juga yang mengembalikan semua barang pemberian mantan.
ADVERTISEMENT
Tapi pernahkah kamu berpikir untuk memamerkan benda-benda kenangan akan orang-orang yang meninggalkanmu di dalam sebuah museum?
Ada sebuah museum di Kroasia yang didedikasikan untuk semua hubungan percintaan yang harus kandas. Terletak di ibukota Zagreb, nama museum ini adalah Museum of Broken Relationship.
Pertama kali mendengar nama museum ini, rasanya seperti museum yang dibuat hanya untuk bercanda dan menertawakan para jomblo. Namun kenyataannya, museum ini dikurasi secara serius untuk menghargai rasa emosi yang kuat ketika patah hati.
Pintu masuk di Museum of Broken Relationship di Kroasia. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Museum ini memamerkan benda-benda milik pribadi yang didonasikan oleh siapa saja di seluruh dunia, mulai dari sepeda, sepatu basket, buku, gaun pengantin, piringan hitam, dan masih banyak lagi.
Benda-benda tersebut memiliki hubungan pribadi dengan seseorang yang patah hati dan dikirimkan bersamaan dengan cerita di baliknya. Bukan hanya patah hati antara sepasang kekasih yang dipamerkan, namun juga dalam hubungan keluarga dan pertemanan.
ADVERTISEMENT
Museum ini didirikan oleh dua orang seniman asal Zagreb, yakni Olinka Vištica, seorang produser film, dan Dražen Grubišić, seorang pemahat. Mereka adalah mantan kekasih yang harus mengakhiri hubungan setelah bersama selama empat tahun.
Pada 2003, mereka bertemu kembali dan bersenda-gurau mengenai barang-barang kenangan akan satu sama lain yang masih mereka miliki.
Mereka pun memiliki ide untuk memamerkannya ditambah dengan barang-barang hasil donasi dari teman-teman mereka. Hasilnya, ada 40 objek yang dipamerkan secara anonim pada festival seni lokal di Zagreb pada 2006.
Suasana di Museum of Broken Relationship di Kroasia. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Respons para pengunjung sangat positif pada saat itu. Alasan utamanya karena setiap orang pernah mengalami patah hati dan mereka bisa mengaitkan perasaan mereka terhadap benda-benda yang dipamerkan.
Pada tahun-tahun berikutnya, objek-objek tersebut berkeliling dunia untuk dipamerkan di Argentina, Bosnia dan Herzegovina, Jerman, Makedonia, Filipina, Serbia, Singapura, Slovenia, Afrika Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Pada Oktober 2010, Museum of Broken Relationship didirikan dan menjadi lokasi permanen objek-objek kenangan tersebut. Museum ini juga menjadi museum swasta pertama di Zagreb.
Pada 2011, Museum of Broken Relationship mendapatkan penghargaan Kenneth Hudson Award dari European Museum Forum (EMF). Anugrah ini diberikan kepada museum, orang, proyek, atau kelompok yang mampu mendemonstrasikan ide yang kontroversial, tidak biasa, dan berani menantang persepsi yang ada tentang peran museum dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengunjung melihat benda yang dipamerkan di Museum of Broken Relationship di Kroasia. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Menurut EMF, Museum of Broken Relationship mampu membangkitkan diskusi dan refleksi bukan hanya tentang rapuhnya hubungan manusia namun juga kondisi politik, sosial, dan budaya saat benda-benda tersebut dipamerkan.
Beberapa objek yang dipamerkan di antaranya adalah perlengkapan parasut dari seorang kekasih yang tewas dalam kecelakaan parasut, gaun pengantin akan seseorang yang harus melihat kekasihnya mati dalam serangan teroris tepat sebelum mereka menikah, sebuah pintu berisi pesan-pesan untuk seorang anak yang meninggal karena sakit dari teman-temannya, sepatu basket dari seorang homoseksual yang diam-diam mencintai teman satu tim basketnya yang heteroseksual, dan beberapa benda lain dari seseorang yang harus berpisah dengan kekasihnya karena perang.
ADVERTISEMENT
Jika kamu juga sedang dalam tahap pemulihan dari patah hati, daripada dihancurkan mungkin mendonasikan benda-benda kenangan dapat menjadi salah satu cara pemulihan. Jika berminat kamu bisa mendaftarkan barang dan ceritamu melalui www.brokenships.com.