Menhan Heran Ada Ulama yang Ingin Terapkan Khilafah di Indonesia

8 Mei 2019 12:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Ryamizard Ryacudu dan Komisi I DPR RI Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Ryamizard Ryacudu dan Komisi I DPR RI Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menegaskan sistem pemerintahan khilafah menjadi salah satu ancaman untuk NKRI. Sebab, khilafah tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
ADVERTISEMENT
Selain itu, khilafah yang menginginkan Islam jadi landasan negara dinilai juga bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang dijunjung masyarakat Indonesia.
“Islam Indonesia yang sebenarnya adalah Islam yang penuh damai dan menunjunjung tinggi nilai persatuan, nasionalisme, dan toleransi,” kata Ryamizard saat memberikan sambutan di acara Simposium Perang Mindset pada Era Keterbukaan Informasi di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Sejak dahulu, menurut Ryamizard, tokoh-tokoh Islam di Indonesia mulai dari ulama hingga umat Islam itu sendiri telah bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sejak zaman kolonialisme Belanda. Dalam memperjuangkan NKRI, mereka juga sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara, bukan Islam.
“Undang-Undang 1945 dan Pancasila merupakan kompromi dan sudah dibahas antara kelompok Islam, nasional dan kebangsaan,” tegasnya.
Menteri Pertahanan Ryamizad saat memberi sambutan dalam acara Simposium Perang Mindset pada Era Keterbukaan Informasi di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat. Foto: Darin Atiandina/kumparan
“Menurut kiai dan ulama saat itu, syariat Islam diajukan dalam Piagam Jakarta kemudian sila pertama dirubah menjadi ketuhanan yang maha esa. Jadi sudah sama dengan syariat Islam, sehingga tidak ada lagi alasan untuk umat Islam menolak konsep tersebut,” sambungnya lagi.
ADVERTISEMENT
Ryamizard pun heran jika saat ini para tokoh ulama menginginkan hal yang telah diperjuangkan sebelumnya. Hadirnya ide khilafah, menurut Ryamizard, disebabkan karena terjadinya pergeseran pola pikir di antara para ulama.
“Saya enggak ngerti, nih, ulama-ulama sekarang di mana dulu, (mungkin) bapaknya nenek moyangnya enggak pernah berjuang makanya kayak begitu tuh kelakuannya. Kalau ulama dulu-dulu berjuang, nih. Nah ini baru belajar sedikit di Arab sudah enggak jelas. Tambah lama tambah enggak jelas aja itu,” tuturnya.
“Ujug-ujug datang dari antah berantah mau khilafah, nenek moyangnya apa? Sontoloyo juga,” katanya lagi.
Ryamizard kembali menegaskan bahwa konsep pemerintah khilafah tak sejalan dengan Pancasila. Tidak hanya di Indonesia, konsep ini pun dilarang di sejumlah negara lainnya.
ADVERTISEMENT
“Saudara-saudara sekalian semua harus tahu bahwa konsep khilafah ini ajaran sesat yang dilarang di seluruh penjuru dunia. 21 negara seperti Arab Saudi, Malaysia, Jordan itu enggak suka. Dulu didirikan di Mesir saja dilarang, ditangkepin kok. Arab negara Islam aja enggak boleh. Di sini kok tenang-tenang saja,” pungkas Ryamizard.