Menhan Kumpulkan Purnawirawan TNI: Mau Kritis Mau Tidak, Dia Tentara

21 Februari 2019 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu (kiri) dan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto (kanan) di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu (kiri) dan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto (kanan) di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bertemu dengan para purnawirawan TNI dalam sebuah simposium di Kementerian Pertahanan. Banyak hal yang dibicarakan, termasuk memantapkan posisi TNI dan para purnawirawan untuk menjadi tentara rakyat.
ADVERTISEMENT
"Ya kembali kepada jadi diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional. Itu semua pembicara arahnya ke situ. Namanya jati diri ya," kata Ryamizard di gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (21/2).
Mantan KSAD itu mengatakan, banyak hal yang disampaikan oleh para purnawirawan TNI dalam pertemuan itu. Mereka menyampaikan bagaimana para tentara berjuang untuk mendirikan bangsa dan mempertahankan kemerdekaan hingga sekarang.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam Simposium bertajuk "Kembali Ke Jati Diri TNI" di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Tidak penyimpangan, cuma dimantapkan kembali. Kita beruntung mendapatkan pencerahan dari yang mendirikan negara ini, yang mendirikan TNI itu beliau-beliau itu sudah sepuh, sudah ada yang 91 tahun, 92 tahun jadi luar biasa. Ikut berjuang ikut mendirikan, negara ini," jelas dia.
"Sebagai tentara pejuang, tentara rakyat, nasional, tentara profesional. Itu," tambah dia.
Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu (kiri) dan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto (kanan) di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ryamizard mengakui adanya kritik dari masyarakat terhadap kiprah para purnawirawan di dunia politik. Tapi, yang terpenting bagi Ryamizard, para purnawirawan harus sadar betul dan memegang teguh sapta marga dan sumpah prajurit.
ADVERTISEMENT
"Mau kritis mau tidak, pokoknya dia jati dirinya itu. Jangan berubah-berubah jadi tentara rakyat, tentara rakyat dari rakyat untuk rakyat. Tentara pejuang, tentara nasional, tentara profesional. Mau ada kritik atau apa kembali ke situ. Kalau dia keluar dari sana, kritik aja supaya kembali," tutur dia.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam Simposium bertajuk "Kembali Ke Jati Diri TNI" di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Di sisi lain, bagi para anggota TNI yang masih aktif, netralitas harus dijunjung tinggi. Anggota TNI aktif tidak punya pilihan lain selain netral dan menjaga keamanan selama pemilu berlangsung.
"Kita kan tentara tidak boleh pilih-pilih, tentara enggak boleh harus profesional. Harus dijaga itu. TNI itu harus netral. Titik," ujar dia.
Selain menjaga netralitas nasional, TNI pada masa pemilu ini berperan menjaga stabilitas keamanan nasional. Termasuk juga, TNI ikut serta melaporkan setiap pelanggaran pemilu.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada masalah kecurangan dicatat dilaporkan kepada yang bersangkutan (Bawaslu). Kecuali kalau ada yang mengganggu keamanan nasional secara luas, itu TNI,” ucap dia.