Menhan Minta TNI Netral di Pemilu: Tentara Tak Boleh Cawe-cawe

Menhan Ryamizard Ryacudu di Paskhas. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)

Saat memberikan pengarahan kepada personel Pasukan Khas TNI AU (Paskhas), Menhan Ryamrizard Ryacudu, mengingatkan seluruh personel TNI untuk bersikap netral dalam gelaran pilkada serentak dan pemilu 2019. Ryamrizard meminta personel TNI tidak melakukan tindakan yang menyimpang seperti terlibat dalam politik praktis.

"Tentara engggak bisa terlibat politik, itu aja. Enggak ada itu. Kalau istrinya, ia wajib tapi milih. Itu juga harus dilhat dulu siapa ini jangan asal pilih saja. Kalau kita ke toko teliti sebelum membeli. Enggak boleh pas pulang, jangan nyesal lagi," ujar Ryamizard, di Markas Paskhas, Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (4/5).

Selain itu, mantan KSAD ini juga mengingatkan jajaran prajurit TNI aktif agar tidak melakukan tindakan yang merugikan kariernya yaitu langsung terlibat dalam kegiatan politik dalam pemilu 2019. Pun, Ryamrizard mengingatkan anggota TNI agar tidak mengarahkan orang lain untuk kepentingan politik kelompok tertentu.

"Yang penting adalah tentara tidak boleh cawe-cawe, apalagi mengarah-ngarahkan. Wah itu haram tapi kalau istri itu wajib dan adik yang sudah umurnya memilih dan beri saran, 'Nak kamu harus memilih dengan sopan-santun.' Beri informasi yang benar," ujar Ryamizard.

Menhan Ryamizard Ryacudu di Paskhas. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)

Sementara itu, terkait kesiapan pelaksanaan dan pengamanan pelaksanaan pilkada serentak oleh Polri dan TNI, Ryamizard menjelaskan, dalam waktu dekat ia akan kembali memangil Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membahas sejumlah skenario.

"Segala situasi kita harus siap. Situasi ini kita siap, situasi begitu kita siap. Begitu. Jadi saya harap posisi apapun yang masalah ini kita akan tuntaskan dengan baik," tutupnya.