Menhan soal Eks Simpatisan ISIS Ingin Pulang: Janji Dulu Harus Insyaf

9 Juli 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu (tengah, di Kementerian Pertahanan. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu (tengah, di Kementerian Pertahanan. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
WNI eks simpatisan ISIS saat ini masih banyak yang terjebak di Suriah. Mereka menunggu tiba waktunya bantuan dari pemerintah agar bisa pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terkait itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa harus ada perjanjian setia kepada Pancasila terlebih dahulu sebelum para eks pengikut ISIS bisa pulang ke Indonesia. Perjanjian itu, katanya, yaitu perjanjian lisan sekaligus tertulis.
“Janji dulu dong, janji dulu. Kalau di sini mau jadi ISIS tidak usah saja. Kalau di sini dia mau insyaf jadi orang baik-baik, ya, tidak apa-apa,” ungkap Ryamizard di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).
Ryamizard menegaskan, aturan itu berlaku untuk semua WNI eks ISIS, baik itu perempuan maupun anak-anak. Hal itu guna memastikan bibit-bibit terorisme itu benar-benar padam dan pulang sebagai warga Indonesia yang menganut Pancasila.
“Mau anak kecil atau perempuan, janji dulu tidak begitu lagi. Kalau melanjutkan perjuangan di sini kan bahaya dong,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ryamizard menekankan bahwa Indonesia menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Maka itu, tetap ada tempat bagi mereka yang telanjur membelot namun bersedia sadar kembali atas kesalahannya.
“Kita ini bangsa yang berperikemanusiaan. Tapi kalau orang-orang itu datang langsung ngebom sana ngebom sini rusak nanti. Tidak boleh. Janji dulu tidak berbuat macam-macam,” tutur mantan KSAD ini.
Ia menekankan bahwa pemerintah siap menfasilitasi para eks pengikut ISIS yang mau berikrar setia dan pulang ke Tanah Air.
“Bila perlu, kita datang ke sana (menjemput),” ujarnya.