Menhan soal Radikal di Kampus: Mahasiswa Tak Suka Pancasila, Keluar

13 Agustus 2019 18:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengusulkan setiap perguruan tinggi menerapkan kurikulum Pancasila. Hal itu ditujukan agar setiap mahasiswa bisa lebih mengenal ideologi negaranya. Apalagi, mahasiswa dianggap masih bersih dan suci.
ADVERTISEMENT
“Yang jelas ini kan masih baru, masih suci, ya, kita bekali hal-hal yang berguna dalam berbangsa dan bernegara ini, terutama masalah Pancasila. Pancasila harus diketahui betul harus dihayati betul bahwa Pancasila adalah alat satu bangsa perekat bangsa,” ujar Ryamizard saat di UPN Veteran Yogyakarta, Selasa (13/8).
“Kalau itu hilang bangsa ini akan hancur. Kalau bangsa ini hancur terjadi perang saudara seperti di Timur Tengah. Itu pentingnya,” lanjut Ryamizard.
Ryamizard mengatakan jika ada mahasiswa yang tidak suka Pancasila, maka pihak kampus harus berani mengeluarkan. Aturan atau konsep mengeluarkan mahasiswa yang tak suka dengan Pancasila, ujar Ryamizard, sudah diterapkan di Universitas Pertahanan (Unhan). Sejumlah mahasiswa di kampus itu menurut Ryamizard sempat dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
“Untuk menyaringnya. Harus ada kurikulum Pancasila. Tidak suka Pancasila, keluar. Itu sudah dilaksanakan di Unhan ada berapa orang itu,” katanya.
Dia juga menegaskan mengganti Pancasila berarti mengganti Indonesia. Pancasila harus dijaga dan dilestarikan sebagai identitas bangsa.
“Pancasila adalah ideologi negara yang sudah final. Menjadi harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi,” katanya.
Pernyataan Ryamizard itu sebagai upaya untuk membendung paham radikal di kampus. Pada tahun 2018, Badan Intelijen Negara menyebut ancaman paham radikal sudah menyusup hingga ke kampus-kampus. Paham itu menegasikan ideologi Pancasila.