Menhan: Tidak Ada Tempat Lagi untuk Benny Wenda

2 Oktober 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Ryamizard Ryacudu di Raker Komisi I DPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Ryamizard Ryacudu di Raker Komisi I DPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan tokoh separatis Papua, Benny Wenda, sudah tidak lagi berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Ia menegaskan Benny Wenda sudah tidak mendapatkan tempat, bahkan diterima di mana pun, termasuk Papua.
ADVERTISEMENT
“Dia (Benny Wenda) kan bukan warga negara kita lagi. Kewarganegaraannya dicabut, dia asing juga,” kata Ryamizard usai menghadiri dialog lintas agama dan umat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).
“Di sana (Papua) juga enggak dapat tempat lagi ,” tegasnya.
Benny Wenda saat ini menetap di Inggris setelah mendapatkan suaka politik pada tahun 2003. Di sana, dia berjuang sebagai ketua Gerakan Pembebasan Bersatu untuk Papua Barat (ULMWP).
Menanggapi konflik di Papua, Ryamizard berpendapat bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan pendekatan yang persuasif. Dengan demikian, kata dia, maka Papua dan seluruh pihak yang berkonflik dapat kembali bersatu.
Benny Wenda, Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Foto: AFP/LEON NEAL
“Kita mengajak enggak boleh dipaksa-paksa, kesadaran. Saya dua minggu lalu diundang ke Sentani malah dia buat buku tentang saya,” ungkap mantan KSAD.
ADVERTISEMENT
“Minggu depan mungkin saya diundang oleh 7 kepala suku di sana. Saya juga enggak tahu artinya hubungan hati kita dengan mereka nyatu. Saya mengajak bersatu artinya mereka mau bersatu,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Ryamizard menilai komunikasi yang baik juga harus dilakukan oleh pemerintah dengan warga Papua. Dia mengungkapkan telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
“Oh iya pasti dong. Komunikasi itu harus. Kalau enggak ada komunikasi enggak bisa jadi. Dua minggu lalu udah saya kan ke sana,” ujar Ryamizard.
Ditanya apakah ada keterkaitan pihak asing dalam rusuh di Papua, Ryamizard menyebut dia telah memanggil atase-atase pertahanan negeri sahabat.
“Saya sudah panggil semua (atase pertahanan) dan lain-lain agar enggak boleh begitu lagi,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Atase mana saja yang dipanggil? "Kamu enggak usah tanya, yang penting sudah beres," jawabnya.