Menhub: Bandara Palu Sudah Bisa Layani 20-22 Penerbangan

1 Oktober 2018 14:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
ADVERTISEMENT
Operasional Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah, kini berangsur pulih. Meski runway yang digunakan hanya 2.000 meter, bandara tersebut telah bisa melayani penerbangan komersial datang dan ke luar Palu.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, hari ini Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie setidaknya telah bisa melayani 20 hingga 22 penerbangan. Terlebih tim teknis bandara yang didatangkan dari Makassar telah mulai bekerja.
"Saya minta memang penerbangan-penerbangan komersial sudah jalan. Saya catat mungkin 12 penerbangan yang ada di sana, ada Lion, ada Sriwijaya, ada Garuda, ada Wings," ucap Menhub usai menghadiri pelantikan gubernur Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/10).
"Kalau take off dan landing kira-kira 20-22 penerbangan," jelasnya.
Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah (Foto: Facebook: UstadzAbdulSomad)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah (Foto: Facebook: UstadzAbdulSomad)
Untuk saat ini, kata dia, penerbangan tak diprioritaskan untuk penyaluran bantuan korban bencana. Namun antara penerbangan bantuan dan komersial telah sepadan. Sebab jumlah penerbangan itu bisa ditingkatkan lagi hingga 40 penerbangan.
ADVERTISEMENT
"Cuma kalau kita ngomong 12 jam, 12 dibagi 40 (penerbangan), 1 jam cuma 4 take off/landing kan enggak banyak. Jadi relatif bisa teratasi karena bantuan grandhandilng dari Makassar sudah datang," tuturnya.
Akan tetapi, lantaran runway yang bisa digunakan baru 2.000 meter, Budi mengatakan tidak semua jenis pesawat bisa mendarat dan terbang dari bandara di Palu. Yang bisa mendarat di bandara sementara hanya pesawat berkapasitas 72 hingga 200 penumpang.
Kondisi terbaru runway Bandara Palu. (Foto: Dok. KSP)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terbaru runway Bandara Palu. (Foto: Dok. KSP)
"Bobot pesawat itu memang karena 2.000 meter. Bukan dibatasi, secara teknis mereka yang bisa take off (dan) landing itu ATR atau 737-500. Itu yang punya TNI AU dan Sriwijaya," ujarnya.
Sementara untuk pengamanan, Budi menuturkan telah berkoordinasi dengan Paskhas TNI AU, Polri dan Korem setempat. Hal tersebut dikarenakan beberapa hari pascabencana Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie dibanjiri masyarakat.
ADVERTISEMENT