Menikmati Akhir Pekan, Bersepeda Santai Keliling Pulau Tidung

28 April 2018 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Tidung (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Tidung (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lelah dengan rutinitas Ibu kota? Waktu libur kamu sangat terbatas? Rekreasi ke Pulau Tidung mungkin bisa dijadikan alternatif menarik bagi kalian yang ingin bersantai menikmati keindahan alam tanpa harus pergi jauh.
ADVERTISEMENT
Pulau Tidung merupakan salah satu pulau besar berpenghuni di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. kumparan (kumparan.com) berkesempatan mengunjungi pulau ini untuk menengok kesiapan jelang Festival Pulau Tidung, Sabtu (28/4).
Dalam Festival Pulau Tidung yang akan digelar pada 5-6 Mei 2018, Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti akan kembali berlomba setelah mereka beradu cepat di Festival Danau Sunter. Susi akan paddling dan Sandi akan berenang.
Adu Cepat II Susi dan Sandiaga (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Adu Cepat II Susi dan Sandiaga (Foto: kumparan)
Kamu bisa mengunjungi pulau ini melalui dua pelabuhan, Muara Angke dan Pelabuhan Marina, Ancol. Perbedaannya terletak pada jenis kapal yang digunakan.
Jika memilih berangkat dari Muara Angke, kapal yang digunakan berupa kapal tradisional. Tarifnya Rp 52 ribu, dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam. Sementara jika melalui Pelabuhan Marina, kapal yang digunakan adalah speedboat bertarif Rp 300 ribu dengan waktu tempuh 1,5 jam.
ADVERTISEMENT
Kami memilih untuk menggunakan speedboat pagi dari Pelabuhan Marina. Meski kapal baru akan berangkat pukul 07.30 WIB, namun banyak calon penumpang sudah menyemut di dermaga 17, tempat kapal kami berlabuh sejak pukul 06.30 WIB.
Kami beruntung, cuaca sedang bersahabat. Kondisi laut yang tenang membuat perjalanan kami begitu nyaman, nyaris tak terasa.
"Pulau Tidung, Pulau Tidung," suara seorang petugas kapal, menjadi penanda kami sudah dekat. Benar saja, tulisan 'Welcome to Tidung Island' terpampang jelas menyambut para pengunjung.
Begitu turun dari kapal, tampak suasana warga sekitar yang manawarkan penginapan maupun transportasi seperti sewa motor, sepeda, dan bentor (becak motor). Salah satunya Hanafi, pria paruh baya yang menjadi calo 'serba ada' ini mendekati kami menawarkan sesuatu.
Suasana Pulau Tidung, Jakarta. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pulau Tidung, Jakarta. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dari Hanafi, kami menyewa sepeda dengan harga Rp15 ribu (tanpa boncengan) dan Rp20 ribu untuk sepeda bonceng. Hanafi juga menawarkan jasa penginapan, namun sayang, kami hanya punya waktu sekitar enam jam saja di Pulau Tidung.
ADVERTISEMENT
Jalan sepanjang Pulau Tidung memang tidak lebar, hanya sekitar dua meter saja dan terbuat dari balok paving yang ditata. Kondisi jalan di sini memang tidak mulus, tapi tak perlu khawatir karena kita tetap bisa bersepeda dengan nyaman, sebab, semua kendaraan di sini berjalan cukup santai.
Usai melewati deretan rumah penduduk, jalan mulai menyempit. Mata kami begitu dimanja oleh hamparan laut dan deburan ombak yang berkejaran. Indahnya!
Suasana Pulau Tidung, Jakarta. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pulau Tidung, Jakarta. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Ditemani angin sepoi-sepoi benar-benar membuat kami terlena. Lumayan menjadi obat segala penghilang stres di hari kerja.
Kami bersepeda mendekati Jembatan Cinta, di area ini mulai muncul beberapa tempat penitipan sepeda. Maklum, area Jembatan Cinta harus steril dari kendaraan. Sembari berjalan menuju Jembatan Cinta, kami melewati booth-booth makanan.
ADVERTISEMENT
Area Jembatan Cinta ini cukup spesial dan menjadi atraksi utama di Pulau Tidung. Konon, jembatan yang menghubungkan antara Tidung Besar dengan Tidung Kecil ini 'berkhasiat' mengentengkan jodoh dan membuat pasangan menjadi langgeng.
Tertarik untuk mengunjungi pulau ini?