Menilik Orang-orang di Balik Cyber Indonesia

16 April 2018 17:51 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cyber Indonesia laporkan Amien Rais. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cyber Indonesia laporkan Amien Rais. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa pekan belakangan nama kelompok Cyber Indonesia mencuat. Organisasi ini melaporkan sejumlah figur publik ke polisi. Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga politikus senior PAN Amien Rais dilaporkan karena kebijakan atau ucapannya.
ADVERTISEMENT
Saat muncul ke publik, Cyber Indonesia diwakili beberapa nama semisal Muannas Alaidid, Jack Boyd Lapian, hingga Aria Permadi alias Abu Janda. Nama-nama tersebut bagi sebagian orang mungkin asing. kumparan (kumparan.com) coba menilik rekam jejak mereka.
Berikut hasil penelusuran kumparan terkait nama-nama di balik organisasi Cyber Indonesia:
Muannas Alaidid di Polda Metro Jaya (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muannas Alaidid di Polda Metro Jaya (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
1. Muannas Alaidid
Dalam kesehariannya, Muannas berprofesi sebagai pengacara. Namanya mulai mencuat ketika dilaporkan Buni Yani karena dituduh mencemarkan namanya. Buni terlebih dahulu dilaporkan Muannas karena mengunggah potongan video pidato mantan Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Kala itu, Muannas mengaku sebagai Ketua Umum Kotak Badja (Komunitas Advokat Basuki-Djarot).
Ketika artis Nikita Mirzani menjadi korban hoaks soal kicauan yang menyinggung mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Muannas tampil sebagai pengacara. Kala itu, dia mendampingi Nikita bersama Aulia Fahmi yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum Cyber Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Muannas kembali muncul saat melaporkan Jon Riah Ukur Ginting alias Jonru Ginting ke Polda Metro Jaya. Setelah laporan itu dilayangkan pada November 2017, bersama beberapa orang pegiat media sosial, Muannas membentuk Cyber Indonesia.
Jack Boyd Lapian, pelapor kasus Ahmad Dhani. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jack Boyd Lapian, pelapor kasus Ahmad Dhani. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
2. Jack Boyd Lapian
Jack Boyd Lapian merupakan anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK pada 2014 dan tergabung dalam kelompok pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada 2017.
Semasa tahapan Pilkada Jakarta berlangsung, Jack melaporkan musisi Ahmad Dhani. Dia menuding Dhani menyuarakan ujaran kebencian dan diskriminasi rasial lewat media sosialnya.
Cucu dari seorang Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara, Bernard Wilhelm Lapian, pernah mengaku sebagai keturunan Belanda. Atas dasar itu, dia melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena dalam pidato usai pelantikannya sempat menyinggung pribumi.
ADVERTISEMENT
Penutupan Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga sempat dipermasalahkan Jack. Pada Februari 2018, dia muncul sebagai Sekjen Cyber Indonesia saat melaporkan Anies ke Polda Metro Jaya karena dugaan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan.
Beberapa bulan berselang, April 2018, Jack melaporkan Rocky Gerung ke Polda Metro Jaya karena ucapannya yang menyebut kitab suci adalah fiksi.
Permadi Aria dan Jack laporkan Rocky Gerung (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Permadi Aria dan Jack laporkan Rocky Gerung (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
3. Permadi Aria
Sebelum tampil di depan publik, Aria dikenal karena unggahannya di media sosial. Dia pernah memparodikan video ancaman simpatisan ISIS asal Indonesia, Salim Mubaroq Atamimi alias Abu Jandal. Dalam video itu Arya menyebut dirinya sendiri sebagai Abu Janda.
Saat dihubungi kumparan, Aria mengaku sebagai lulusan sebuah perguruan tinggi swasta di Singapura untuk kuliah setingkat D-3. Kemudian dia melanjutkan program S-1-nya di sebuah universitas swasta di Inggris.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus, Aria yang mengantongi gelar sarjana ekonomi bekerja di bidang pasar modal. "Mungkin sepuluh tahun saya bekerja di bidang itu," katanya.
Karena aktif di media sosial, Aria sempat ditegur keras oleh atasanya. Atasannya yang diakuinya merupakan warga negara asing, menduga Aria terlibat kelompok Islam radikal.
"Padahal saya rajin melawan kelompok-kelompok radikal di media sosial,"sebutnya.
Kini Aria menyebut dirinya aktif dalam kegiatan Nahdlatul Ulama. Dia ikut tergabung dalam Barisan Serba Guna NU (Banser NU). Selain itu, Aria juga mengaku sebagai motivator.
Dia tergabung dalam Cyber Indonesia setelah Muannas melaporkan Jonru. Dalam organisasi itu, dia menjabat sebagai Ketua III yang membidangi urusan sosialisasi.