Menjajal Angkutan Umum OK Otrip di Jakarta Utara

16 Januari 2018 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Semper - Rorotan dengan Ok Otrip (Foto: Fachrul Irwinsyah)
zoom-in-whitePerbesar
Semper - Rorotan dengan Ok Otrip (Foto: Fachrul Irwinsyah)
ADVERTISEMENT
Jakarta Utara menjadi wilayah kedua uji coba OK Otrip. OK Otrip di Jakarta Utara mengambil jalur Semper-Rorotan. Angkutan umum yang menjalankan program OK Otrip berkode OK-5.
ADVERTISEMENT
Angkutan umum yang terintergrasi di Jakarta Utara, yakni Koperasi Wahana Kalpika (KWK). Sedikitnya ada 14 KWK yang beroperasi sejak pukul 05.00 WIB dan melayani penumpang.
Seperti angkot OK Otrip lainnya, alat tap sudah tersedia di dashboard mobil. Setiap penumpang harus menempekkan kartu OK Otrip sebelum masuk ke dalam angkot.
OK-5 Semper-Rorotan melewati Simpang Lima Semper, Jalan Raya Tugu, Jalan Cilincing Cakung Raya, Jalan madya Kebantenan, Jalan kebantenan 1, Jalan Sungai Landak, Jalan Akses Marunda, Jalan Cilincing Landak, Jalan Sarang bango, Jalan Sungai tiram, Jalan Sarang bango, Jalan marunda 1 dan Jalan Sungai Kendal.
Petugas TransJakarta, Machir Dwi Kurniawan, mengatakan untuk menempuh rute tersebut membutuhkan waktu 90 menit. Itu belum terhitung bolak balik.
ADVERTISEMENT
"Mobil PP itu 3 jam. Kalau jaraknya untuk PP itu 27 km,” kata Machir kepada kumparan (kumparan.com) di headway Ok Otrip, Semper, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
Sementara, Supir OK Otrip, Usman (55), waktu tempuh OK-5 lebih lama dari angkutan biasanya. Dia yang sebelumnya menjadi sopir KWK-02 biasa menempuh waktu jauh lebih cepat dari sekarang.
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
"Kalau yang biasa 20 menit juga bisa mereka. Mereka kan ngebut terus, macet juga ngambil kanan mulu karena ngejar setoran," kata Usman.
Kali ini, Usman harus menyesuaikan diri dengan sistem baru OK Otrip. Sopir tidak boleh memacu kendaraan lebih dari 40 km per jam.
Selain itu, mobil harus selalu berada di lajur kiri. Hal inilah yang membuat waktu tempuh lebih lama.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita yang penting pelayanan. Penumpang aman. Jalan juga mesti sesuai jalur,” ucap Usman.