Menkes Era SBY Nilai Jokowi-Ma'ruf Lebih Siap soal Program Kesehatan

9 Maret 2019 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Foto: Antara/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Foto: Antara/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Kesehatan menjadi salah satu topik dalam debat yang akan digelar pada 17 Maret mendatang. Debat itu akan menghadapkan dua cawapres, Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Nafsiah Mboi, menganggap paslon 01 lebih siap dalam program terkait kesehatan.
Menurutnya, Presiden Jokowi telah membangun kualitas kesehatan Indonesia dengan baik. Bahkan, seluruh program kesehatan presiden sebelumnya seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus dilanjutkan.
"Ya (siap) 01 lah. Dia sudah pengalaman 5 tahun dan yang bagus 01 dia melanjutkan pengembangan kesehatan dari sebelumnya, mulai dari Megawati, SBY itu semua dilanjutkan yang baik-baik," kata Nafsiah di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).
Sementara itu, Nafsiah menganggap paslon 02 masih memiliki sejumlah analisa yang keliru terkait sektor kesehatan, seperti pengembangan primary health care.
"Paslon 02 belum tentu dia masih banyak, analisis keliru data yang salah, seperti bahwa tidak ada kegiatan primary health care. Sekarang primary health care kita luar biasa. Memang belum sempurna, jadi kalau data yang ada pada saya pemerataan sudah meningkat tapi pelayanan rs swasta menurun," kata dia.
Mantan Menteri Kesehatan era SBY, Nafsiah Mboi Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
"Kalau calon pemimpin yang mau langsung mengubah semua itu, berarti dia tidak menguasai data, biasanya," imbuh Nafsiah.
Ia lantas menyebut bahwa permasalahan kesehatan yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai stunting. Ia menilai adanya peningkatan ekonomi dapat membantu peningkatan gizi.
"(Stunting) sangat penting. Transisi epidemologi penyakit menular termasuk stunting dan penyakit tidak menular lama sekali. Tapi dengan peningkatan ekonomi ada peningkatan gizi menjadi lebih baik," pungkasnya.