Menkes soal Kencing Unta: Harus Diteliti Dulu
PerbesarADVERTISEMENT
Polemik mengenai manfaat dari kencing unta terus bergulir. Pro dan Kontra mengenai manfaat air kencing hewan gurun itu pun sama kencangnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek menanggapi fenomena tersebut. Menurutnya, air kencing yang dikeluarkan oleh ginjal yang berfungsi untuk membuang kotoran dari dalam tubuh. Sehingga sangat aneh apabila kotoran yang dikeluarkan tubuh justru dikonsumsi lagi.
"Sederhana pemikiran saya, kencing itu dikeluarkan oleh ginjal, ginjal itu wc. Wc itu mana yang kotor-kotor dibuang, buangannya itu mentah-mentah kita minum lagi. Nah, sudah dibuang kok diminun lagi," ucap Nila Moeloek dalam jumpa pers Capaian dan Rencana Kemenkes di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
PerbesarNila tidak menampik bahwa kemungkinan memang ada zat bermanfaat yang terkandung dalam kencing unta. Namun hal tersebut harus melalui penelitian lebih lanjut.
"Mungkin ada zat yang bisa digunakan. Kalau kita periksa di dalamnya kan ada bakterinya, terus kita telan lagi bakterinya, ini yang menurut saya secara ilmiah (harus) kita teliti betul," tambah Nila.
PerbesarTerkait informasi viral tentang manfaat air kencing unta tersebut, Nila mengatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan peringatan untuk tetap berhati-hati. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang beredar tanpa bukti pendukung.
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang diunggah akun Instagram Bachtiar Nasir pada Rabu (3/1) memperlihatkan ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu sedang meminum susu dan air kencing unta.
Dalam video yang diunggah itu, Bachtiar terlihat sedang berada di peternakan unta di Hudaibiyah, Mekkah, Arab Saudi. Bachtiar Nasir mengklaim bahwa air kencing unta mengandung obat dan dapat menyembuhkan sel-sel kanker dalam tubuh manusia.
PerbesarVideo Bachtiar Nasir ini sontak menimbulkan respons yang beragam dari warganet. Pro kontra pun kemudian muncul terhadap aksi minum air kencing unta itu. Bahkan di media sosial hal ini menimbulkan polemik dan perdebatan antara netizen.
