Menko PMK: Semangat Kartini Menginspirasi Pemerintah Tekan Buta Huruf

21 April 2018 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK, Puan Maharani. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK, Puan Maharani. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menko PMK Puan Maharani mengungkapkan peran perempuan tak boleh dipandang sebelah mata dalam memajukan bangsa.
ADVERTISEMENT
Saat ini telah banyak perempuan Indonesia yang menorehkan prestasi dan inspirasi di berbagai bidang seperti pendidikan, olahraga, politik, pemerintahan, sosial, dan lain sebagainya.
Di peringatan Hari Kartini ini, Puan berharap, peran perempuan menentukan kemajuan keluarga dan lingkungannya bisa terus dijaga dan ditingkatkan. Sebab, R.A. Kartini adalah simbol tokoh perempuan yang mempelopori kebangkitan perempuan Indonesia.
“Habis gelap terbitlah terang. Kalimat penuh makna dari Kartini itu harus menginspirasi kita untuk menjadi bangsa yang optimistis, bangsa mandiri, bekerja sama mencapai tujuan yang lebih baik,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/4).
Tak hanya itu, Puan juga menyoroti literasi nasional yang jadi fokus perjuangan kaum perempuan. Pemerintah, kata Puan, melakukan banyak cara dalam menekan angka buta huruf di seluruh Indonesia, di antaranya dengan menggalang relawan literasi dan membangun lebih dari 6.000 taman bacaan masyarakat (TBM).
Puan Maharani (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puan Maharani (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Puan menjelaskan, untuk menekan angka buta huruf, Presiden Joko Widodo menggulirkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan menyetujui delapan butir literasi yang salah satunya adalah pengiriman buku secara gratis melalui Kantor Pos setiap 17 Agustus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, sekitar 3,4 juta orang Indonesia masih terhitung sebagai buta huruf, menurun dari angka buta huruf pada 2014 yang mencapai 5,9 juta. Dari angka buta huruf tersebut, sebanyak 2.258.990 di antaranya adalah perempuan.
“Semangat Kartini selalu menginspirasi kami meluaskan akses pendidikan dan menekan angka buta huruf,” tutup Puan.