Menkominfo: Era 5G Penyampaian Informasi Dilakukan dalam Bentuk Video

8 Februari 2019 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara, saat memberikan sambutan di acara pameran karya pers di Grand City Surabaya. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara, saat memberikan sambutan di acara pameran karya pers di Grand City Surabaya. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkominfo Rudiantara menilai seiring dengan perkembangan teknologi, banyak penyesuaian yang harus dilakukan masyarakat, tak terkecuali pers. Media massa yang dulu dikuasai koran dan radio, kita beralih menjadi online setelah teknologi digital masuk.
ADVERTISEMENT
"Saya bicara dari asosiasi pabrik kertas, pemintaan untuk kertas cetak menurun, sementara kertas lainnya meningkat. Itu salah satu indikasi, memang industri pers kita beralih mediumnya," kata Rudiantara dalam rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) di Surabaya, Jatim, Jumat (8/2).
Rudiantara memaparkan, saat ini masalah kecil yang dihadapi media pers Indonesia adalah koneksi internet. Ia menjelaskan, jika teknologi 5G sudah masuk, tidak menutup kemungkinan penyampaian informasi akan mengalami perubahan.
"Sekarang hanya dibatasi oleh internet yang sekarang masih menerapkan teknologi 4G. Begitu datang teknologi baru, 5G yang bisa mencapai 100 kali dari ini (4G), artinya apa? Volume penyampaian nanti tidak akan lagi dalam bentuk teks, tapi semua dalam bentuk video dan live semua," jelas Rudiantara.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo cek berbagai stand peserta pameran di Grand City Surabaya Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Namun meski demikian Rudiantara mengatakan para insan pers tidak perlu khawatir dengan hal tersebut. Sebab ia yakin media pers tidak akan pernah mati di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Profesi dari pers akan tetap ada selama kita jaga. Digital itu hanya mediumnya yang berubah, dahulu cara menyampaikan berita ditulis cetak dalam koran dan majalah dan sebagainya, sekarang beralih," kata Rudiantara.
"Saya selalu sampaikan pada teman-teman tidak usah takut dengan perubahan akibat digital ini, justru bagaimana kita harus manfaatkan digital ini," imbuhnya.
Selain itu, menurut Rudiantara, selama insan pers tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan etika jurnalistik, ia yakin media pers tetap akan eksis di tengah era digitalisasi ini. Untuk itu, para wartawan juga harus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.
"Industri pers bukan berdasarkan kepada digital, tapi bergantung pada insan persnya bagaimana menjalankan etika, bagaimana menjalankan profesionalisme. Selama itu kita pegang bersama, mau media digital atau apa, tidak jadi masalah," tutupnya.
ADVERTISEMENT