Menkominfo Rudiantara Anggap Banda Aceh Layak Jadi Smart City

30 Juli 2019 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan penandanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan penandanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Banda Aceh menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Kerja sama itu dalam upaya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guna menunjang implementasi program smart city atau kota pintar di Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Proses penandatangan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Rudiantara lantas meminta pemerintah setempat tidak hanya sekadar seremonial saja, akan tetapi harus memiliki aksi dan tujuan jelas.
“Saya jarang menghadiri acara MoU seperti ini, saya biasanya menghadiri acara yang langsung action jadi langkahnya jelas. Ibarat orang pacaran ketika sudah bicara langsung dengan calon mertua dan menetapkan tanggal itu baru aksi,” ujar Rudiantara, Selasa (30/7).
Rudiantara juga menyinggung agar pemerintah tidak hanya menganggarkan APBD untuk beli komputer. Tapi, bagaimana memanfaatkan layanan teknologi untuk melayani masyarakat dengan baik.
“Melayani masyarakat dengan baik itulah smart city. Mengubah cara kita menyayangi masyarakat dengan pemanfaatan layanan teknologi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Rudiantara berharap MoU tersebut bisa segera ditindaklanjuti dengan Memorandum of Action (MoA) untuk mendukung Banda Aceh yang sudah masuk ke dalam Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia.
"Sebelumnya, kami sudah meneliti 514 kabupaten/kota mana yang berpotensi terapkan program smart city. Salah satu syaratnya yakni kemampuan ruang fiskal; APBD dikurangi biaya rutin atau biaya yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan. Terus kotanya sustainable atau tidak. Dan Banda Aceh saya nilai layak dan punya kapasitas untuk menerapkan program smart city,” sebut Rudiantara.
Rudiantara mendorong pemanfaatan TIK di segala sektor pembangunan, seperti sektor kesehatan yang dapat menyediakan internet di setiap puskesmas sehingga data semua pasien terinput.
Umat muslim memadati Masjid Raya Baiturrahman untuk melaksanakan ibadah shalat Id atau sembahyang hari Raya Idul Fitri di Banda Aceh, Aceh, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
“Jadi saat hendak berobat, masyarakat tidak ditanya lagi soal administrasi tapi langsung ke keluhan pasien. Begitu juga di sekolah-sekolah dan kantor pemerintah. Dengan program smart city, pelayanan kepada masyarakat harus lebih baik," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah mengatakan, institusinya bertekad menjadikan pelayanan publik semakin sederhana, mudah, dan memangkas rantai birokrasi sebagaimana diamanahkan oleh Presiden Jokowi.
"Kami sangat mengharapkan peran APJII sebagai kolaborator antara kami dengan mitra yang kami yakin sangat berkompeten di bidangnya," katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
"Dan terakhir pengharapan kami agar Pak Menteri berkenan membentuk atau menyetujui pembentukan Aceh Internet Exchange di Kota Banda Aceh. Hal ini tak lain dan tak bukan agar kecepatan internet di Aceh setara dengan daerah lain di Indonesia," tambahnya.