Menkumham: Polisi Harus Langsung Lacak Peneror Rumah Pimpinan KPK

10 Januari 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkumham Yasonna Laoly. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkumham Yasonna Laoly. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menilai cara menebar teror terhadap dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, tak sesuai dengan prinsip negara hukum yang dianut Indonesia. Yasonna meminta polisi bertindak cepat menangkap pelaku teror bom.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap polisi harus langsung melacak siapa pelaku-pelaku teror tersebut," kata Yasonna usai menghadiri HUT ke-46 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1)
Yasonna meyakini polisi mampu mengungkap kasus ini dengan cepat. Ia mengingatkan teror kepada siapa pun, tak hanya terhadap pimpinan KPK, tak pernah dibenarkan di negara hukum.
"Kepada siapa pun (teror) itu tidak dibenarkan," ucap Yasonna yang juga kader PDIP itu.
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
Sebelumnya, rumah dua pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo dan Laode Syarif menjadi sasaran teror bom oleh orang tak dikenal. Kejadian berlangsung pada Rabu (9/1) dini hari.
Rumah Agus Rahardjo di kawasan Bekasi, Jawa Barat, diteror dengan bom pipa yang kemudian dipastikan palsu oleh pihak kepolisian. Sementara kediaman Laode di Kalibata, Jakarta Selatan, dilempari dua bom molotov. Salah satu bom tersebut meledak, namun tak melukai penghuni rumah termasuk Laode yang tengah tertidur di dalam rumah.
Laode M syarif saat berada di kediamannya. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Laode M syarif saat berada di kediamannya. (Foto: Dok. Istimewa)
Atas kejadian ini, polisi memperketat pengamanan selama 24 jam di rumah pejabat-pejabat KPK. Masing-masing rumah akan dijaga oleh 6 personel polisi.
ADVERTISEMENT
"Jadi rumah Ketua KPK dan pejabat KPK, kami jaga dengan 6 personel selama 24 jam ya. Mereka (polisi) semua menggunakan pakaian dinas dan ada juga yang menggunakan pakaian preman, yang lain (pejabat KPK) juga sama," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.