Menkumham: Politisi Sontoloyo Asal Sembur, Buat Informasi Tak Benar

24 Oktober 2018 13:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi bersama warga Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bersama warga Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Pernyataan Presiden Jokowi terkait politisi sontoloyo menjadi perbincangan hangat di kalangan elite politik nasional. Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan, pernyataan politisi sontoloyo dimaksudkan kepada mereka yang berbicara asal dan menyebarkan informasi salah ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut Yasonna, ucapan Jokowi itu ditujukan agar politisi di Indonesia menggunakan cara-cara politik yang beradab.
“Itu kan sekarang ini orang-orang asal sembur saja, membuat informasi enggak benar. Saya kira kita harus melakukan seperti Pak Presiden (yang) mengatakan, mari berpolitik secara beradab,” kata Yasonna di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10).
Menkumham Yasonna Laoly. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkumham Yasonna Laoly. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
Menurut Yasonna, politik harus menghadirkan suasana suka cita yang ceria kepada publik. Politik harus dilakukan dengan cara yang beretika, sehingga ajang pemilu dijadikan pertarungan adu konsep dan gagasan.
“Dalam politik harus tetap ada etik, beradab. Pemilu ini kita buat suka cita, bukan saling serang. (Harus) adu visi, adu program. Saya kira begitu,” tutupnya.
Jokowi melontarkan pernyataan politikus sontoloyo saat membagikan sertifikat kepada rakyat di Jakarta Selatan. Jokowi menyebut politikus sontoloyo karena adanya pihak yang mengkritisi dana kelurahan yang diusulkan pemerintah di 2019.
ADVERTISEMENT
"Itulah kepandaian politikus untuk mempengaruhi masyarakat, hati-hati, banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," tegas Jokowi.