news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menlu AS Akan Berangkat ke Turki Bahas Hilangnya Jamal Khashoggi

17 Oktober 2018 2:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu AS Mike Pompeo melakukan kunjungan ke Arab Saudi. (Foto: REUTERS/Leah Millis/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu AS Mike Pompeo melakukan kunjungan ke Arab Saudi. (Foto: REUTERS/Leah Millis/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, akan bertolak ke Turki pada Rabu (17/10) waktu setempat untuk bertemu dan membicarakan mengenai kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi. Hal ini dikemukakan oleh juru bicara Kemenlu AS, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Pompeo juga telah bertemu dengan pejabat Saudi di Riyadh pada Selasa (16/10) waktu setempat, termasuk Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman, dan Menlu Ahmed al-Jubeir.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menelepon Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud pada Senin (15/10). Salah satu yang jadi topik pembahasan adalah soal tuduhan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh kerajaan Saudi di Istanbul, Turki.
Hilangnya Khashoggi menimbulkan tekanan bagi Trump dari anggota Kongres AS yang ingin menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Saudi. Namun Trump menolaknya, mengatakan kedua negara punya kerja sama ekonomi yang luar biasa besar.
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
Media Saudi Al-Arabiya mengatakan, Raja Salman dan Trump berbincang soal pentingnya kerja sama kedua negara. Raja Salman melalui telepon membantah tuduhan yang mengatakan agen intelijen Saudi membunuh Khashoggi. Menurut Raja Salman, Saudi siap memberikan seluruh fakta yang dibutuhkan terkait hilangnya jurnalis pengkritik pemerintah Riyadh tersebut.
ADVERTISEMENT
Khashoggi hilang tanpa jejak setelah masuk ke gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Berbagai spekulasi menyebutkan jurnalis berusia 56 tahun itu tewas dibunuh oleh 15 agen Saudi yang sengaja didatangkan ke Turki.
Berbagai kecaman lantas berdatangan dari berbagai negara, termasuk dari Kongres AS yang mendesak Trump menjatuhkan sanksi dan menghentikan kerja sama. Namun Trump enggan mematuhinya, mengatakan kerja sama dengan Saudi sangat besar dan menghentikannya akan merugikan AS.
Saudi dan AS saat ini tengah menjalin kerja sama perdagangan senjata dengan nilai USD 110 miliar atau lebih dari Rp 1.600 triliun. Pemerintah Saudi juga telah mengancam akan membalas dengan lebih keras jika negara mereka diganjar sanksi.