Menlu Kamboja Ungkap Kondisi Demokrasi Negaranya Pada Menlu Retno

4 Desember 2018 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn (kiri) di Gedung Pancasila Kemenlu RI, Jakarta, Selasa (4/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn (kiri) di Gedung Pancasila Kemenlu RI, Jakarta, Selasa (4/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
ADVERTISEMENT
Demokrasi menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menlu Kamboja Prak Sokkhon.
ADVERTISEMENT
Demokrasi di Kamboja beberapa waktu belakangan mendapat sorotan dunia. Sebab, sebelum pemilu partai oposisi Partai Penyelamat Kamboja dibubarkan oleh pemerintah.
Pembubaran dilakukan karena partai tersebut dituding bekerja sama dengan pihak asing untuk menggulingkan pemerintahan sah. Oposisi menuding Hun Sen ingin kembali menjadi perdana menteri di negara itu.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Selasa (4/12/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Selasa (4/12/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Pembubaran tersebut membuat partai oposisi Kamboja geram. Penolakan resmi hasil pemilu disampaikan secara resmi oleh perwakilan Partai Penyelamat Kamboja di Jakarta, Juli lalu.
Saat bertemu Retno, Prak menceritakan mengenai kondisi demokrasi negaranya. Ia menyebut, pemerintah Kamboja kini berupaya untuk meningkatkan dan menerapkan demokrasi yang lebih baik.
“Sekitar dua minggu yang lalu pemerintah mengambil beberapa langkah untuk mendukung iklim politik yang lebih stabil, yaitu dengan membuka ruang demokrasi yang lebih luas, mendukung gerakan dan partisipasi dari masyarakat sipil, LSM, dan juga serikat pekerja,” kata Prak di Jakarta, Selasa (4/12).
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Selasa (4/12/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Selasa (4/12/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
“Kami melakukan upaya yang kami bisa untuk mempromosikan demokrasi di Kamboja,” ujar Prak.
ADVERTISEMENT
Menambahkan Prak, Retno mengatakan saat pertemuan, ia menceritakan pengalaman Indonesia dalam menjalankan demokrasi.
"Saya berbagi pandangan dengan Menlu Kamboja tentang bagaimana demokrasi bekerja di Indonesia, termasuk bagaimana persiapan pemilihan umum di Indonesia,” ujar Retno.
“Pemerintah dan masyarakat Indonesia percaya bahwa demokrasi adalah sistem yang paling baik untuk melayani rakyat,” pungkas Retno.